Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar: Pasangan Suami Istri, Bagian dari JAD
Identitas dua pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3) mulai terkuak. Polisi mengatakan pelaku adalah pasangan suami istri yang belum lama menikah.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal (Pol) Argo Yuwono mengatakan pelaku laku-laki berinisial L dan perempuan memiliki inisial YSF. Mereka berprofesi sebagai pekerja swasta.
“Pelaku pasangan suami istri yang baru menikah enam bulan,” kata Argo, Senin (29/3) dikutip dari Antara.
Pelaku juga merupakan bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina. Polisi telah menggeledah sejumlah tempat termasuk tempat tinggal pelaku untuk mendapatkan barang bukti.
“Kita tunggu kerja anggota di lapangan. Kami harap semua bisa diungkap dengan jelas,” kata Argo.
Tak hanya itu, Detasemen Khusus 88 Mabes Polri juga mulai bergerak di sejumlah titik untuk menangkap dan menggeledah rumah terduga teroris. Operasi dilakukan di Condet, Jakarta Timur dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Siang ini, Densus menangkap dua orang yang diduga teroris di wilayah Condet, Jakarta Timur. Mereka ditangkap petugas dari kediamannya yang juga sebuah showroom mobil bekas.
Seorang warga yang merupakan saksi mata bernama Sri Anita mengatakan awalnya polisi berpakaian preman menyamar sebagai calon pembeli mobil datang ke lokasi pukul 10.30 WIB. Petugas tersebut lalu keluar dari rumah dengan membawa sang pemilik showroom.
“Terus pada masuk ke dalam, tahu-tahu sudah diborgol," ujar Sri Anita.
Densus juga menggeledah sebuah rumah kontrakan yang diduga dihuni terduga teroris di Jalan Raya Cikarang-Cibarusah, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (29/3). Mereka juga telah memasang pembatas garis merah tanda berbahaya.
Meski demikian, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus belum menjelaskan apakah penggeledahan rumah terduga teroris ini ada hubungannya dengan bom di Makassar. "Belum, masih menunggu Pak Kapolri sebentar," kata Yusri dikutip dari Antara.
Anggota Densus lalu keluar dari rumah kontrakan tersebut dengan membawa tiga koper hitam dan dua kantong kertas. Barang bukti tersebut lalu dibawa petugas berpakaian laboratorium forensic (labfor) Polri.
Sebelumnya ledakan terjadi pada Minggu (28/3) pukul 10.20 WITA di gerbang masuk Gereja Katedral Jalan Kajaolalido, Makassar, Sulawesi Selatan. Polisi menemukan sejumlah potongan tubuh di lokasi kejadian diduga dua pelaku bom bunuh diri yang menggunakan sepeda motor matic dengan nomor polisi DD 5984 MD.