Pemerintah Kabupaten Malang Jawa Timur menetapkan status tanggap darurat gempa bumi usai terjadinya gempa berkekuatan magnitudo 6,1, pada Sabtu (10/4). Pagi ini (11/4), Malang kembali diguncang gempa berskala 5,5 Magnitudo.
Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono mengatakan, sebanyak 21 kecamatan di wilayah tersebut terdampak gempa. Pusat gempat terjadi di barat daya provinsi tersebut.
"Kami menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi," kata Sadono di Malang.
Kecamatan yang terdampak, antara lain Gondanglegi, Sumberpucung, Gedangan, Turen, Dampit dan Poncokusumo. Selain itu juga di Sumbermanjing Wetan, Kalipare, Wagir, Wajak, dan Jabung.
Sadono mengatakan, pihaknya telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan pendataan, dan koordinasi lintas sektoral. BPBD Kabupaten Malang juga telah mendirikan posko tanggap darurat bencana. Lembaga tersebut bersama TNI, Polri, OPD terkait, serta relawan telah diterjunkan ke lokasi untuk penanganan darurat bencana.
"Ada sejumlah kebutuhan warga yang mendesak, seperti terpal, makanan dan minuman, termasuk pembersih puing-puing. Saat ini data masih bergerak, dan terus dilakukan pembaharuan," ujar Sadono.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan pemerintah provinsi menjamin biaya perawatan korban luka ringan maupun berat akibat gempa Malang. "Para korban luka dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang dan semua biaya menjadi tanggungan pemprov," ujar Khofifah usai mengelar rapat koordinasi penanganan gempa bersama pejabat Forkopimda di Surabaya, Sabtu malam (10/4) seperti dikutip dari Antara.
Berdasarkan data Pusdalops PB Provinsi Jawa Timur hingga Minggu pukul 01.13 WIB, tercatat korban luka ringan 32 orang, korban luka sedang dua orang, korban luka berat satu orang, rumah rusak ringan 706 unit, rumah rusak sedang 205 unit, rumah rusak berat 79 unit, serta fasilitas umum rusak 119 unit.
Gempa bumi dengan magnitudo 6,7 yang diperbarui BMKG menjadi magnitudo 6,1 juga terjadi di sebelah barat daya Kabupaten Malang pada Sabtu (10/4), pukul 14.00 WIB. Titik koordinat gempa terjadi pada 8,95 Lintang Selatan dan 112,48 Bujur Timur dengan episenter gempa berada di laut dengan jarak 90 km dari arah barat daya Kabupaten Malang di kedalaman 25 km.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa tersebut memiliki spektrum guncangan yang luas sehingga dirasakan hingga Banjarnegara dan Bali.
Pagi ini, BMKG kembali melaporkan, gempa kembali terjadi dengan magnitudo 5,5 di barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Minggu, pukul 06.54 WIB. Namun, Gempa tak berpotensi Tsunami.
Menurut keterangan BMKG, gempa berskala 5,5 magnitudo terjadi di kedalaman 98 kilometer dengan pusat gempa berada 80 kilometer barat daya Kabupaten Malang, tepatnya berada di koordinat 8,84 lintang selatan-112,41 bujur timur. Belum ada perkembangan data korban dan kerusakan akibat gempa susulan ini,