EDISI KHUSUS | Semarak Ramadan 1442 H

Mempertahankan Bisnis Fesyen Modest Saat Pandemi

ANTARA FOTO/Feny Selly/hp.
15/4/2021, 21.56 WIB

Pandemi Covid-19 memaksa banyak sendi kehidupan berubah tak terkecuali industri fesyen. Arah perkembangan fesyen turut berubah. Tak hanya produk yang konvensional, fesyen muslim alias modest fashion juga demikian.

Masyarakat kini lebih realistis ketika memilih pakaian. Selain harus berkualitas, juga harus nyaman ketika digunakan dalam berbagai kegiatan, entah di luar rumah maupun dalam rumah.

Orang juga lebih suka memilih busana yang simpel namun tetap fungsional. Kualitasnya juga harus lebih baik mengingat daya beli belum pulih. Jadi, harus lebih selektif saat hendak membeli pakaian baru. Jika sebelumnya muslimah lebih suka jilbab beraneka gaya. Maka, sekarang lebih banyak yang memilih model simpel, kualitas terbaik, plus nyaman saat dikenakan.

Ada mode fesyen santun yang sedang naik daun, yaitu busana piyama. Pakaian bergaya yang nyaman dipakai tidur tetapi juga pantas dikenakan untuk aktivitas rapat/seminar daring. Bahan yang nyaman memengaruhi minat pemakai piyama.

Tren fesyen terus berubah. Dari sudut pandang pebisnis fesyen, mereka harus bisa merespons permintaan pasar yang kini semakin dinamis. Apabila dulu desainer butuh banyak waktu untuk mempersiapkan koleksi busana terbaru yang akan diluncurkan, kini fesyen yang laku di pasar berasal dari mereka yang mampu bergerak cepat.

Setiap selesai merilis gaya busana terbaru, desainer perlu segera mengevaluasi. Harus ada perbaikan berkelanjutan agar bisnis tetap bergerak. Pasalnya, pebisnis di industri fesyen santun dituntut gesit lantaran pasar juga bergerak amat dinamis.

Meskipun sudah konsisten dan dinamis tetapi kondisi saat ini membuat bisnis fesyen relatif tidak menentu dibandingkan sebelum pandemi. Oleh karena itu, dibutuhkan ketangguhan, konsistensi yang lebih, serta sikap anti putus asa.