Jokowi Peringatkan Potensi Lonjakan Corona dari 1,5 Juta Orang Pemudik

Katadata
Presiden Joko Widodo saat membayar zakat di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/4). Jokowi pada Sealsa (18/5) mengingatkan kepala daerah untuk waspada adanya kenaikan kasus Covid-19 usai libur Lebaran.
18/5/2021, 18.54 WIB

Banyaknya masyarakat yang tetap mudik saat Lebaran mengundang kewaspadaan Presiden Joko Widodo. Jokowi meminta kepala daerah untuk waspada lantaran ada potensi kasus baru Covid-19 meskipun pemerintah telah melarang masyarakat pulang ke kampung halamannya.

Apalagi saat ini ada 1,5 juta orang yang mudik pada periode 6-17 Mei. "Kami berharap kasus aktifnya tidak sebesar pada tahun-tahun lalu," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/5).

Mantan Wali Kota Solo itu juga menyoroti kenaikan mobilitas masyarakat di tempat wisata. Pemerintah mencatat, mobilitas di lokasi wisata pada libur Idulfitri naik 38,4% sampai 100,8% dibandingkan pekan sebelumnya pada hari yang sama.

Untuk itu, Jokowi meminta para gubernur, bupati, dan wali kota di zona merah dan oranye untuk menutup tempat wisatanya. Sementara, tempat wisata di zona kuning dan hijau boleh dibuka dengan pengawasan Satgas Covid-19. "Protokol kesehatan secara ketat dilaksanakan. Tidak boleh lepas manajemen," katanya.

Jokowi mengatakan pemerintah tetap akan menyeimbangkan aspek kesehatan dan ekonomi dalam menangani corona. Ia mencontohkan, tingkat okupansi hotel yang mengalami peningkatan saat Lebaran menandakan adanya aktivitas ekonomi. Namun ada potensi penularan Covid-19 seiring dengan peningkatan angka tersebut.

Oleh sebab itu ia meminta kepala daerah untuk waspada. "(Peningkatan okupansi) itu baik untuk ekonomi, tapi hati-hati untuk Covidnya. Hati-hati," kata Jokowi

Jokowi mencatat, okupansi hotel di Kepulauan Riau saat Lebaran sebesar 80%, melonjak dari okupansi sebelum lebaran 10%. Kemudian, tingkat keterpakaian hotel di Jakarta saat Idulfitri 53,6%, naik dari sebelum Lebaran sebesar 36,7%.

Sementara, okupansi hotel di Banten sebelum Lebaran hanya 26,8%, kemudian meningkat jadi 43,3%. Di Lampung, tingkat keterpakaian hotel sebelum Lebaran hanya 30%, lalu bertambah menjadi 45% saat Hari Raya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika