Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Pemudik Saat Balik dari Kampung

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.
Pengemudi ojek daring melintas di dekat spanduk penolakan warga terhadap pemudik di Kelurahan Cimahpar, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021).
19/5/2021, 09.45 WIB

Meski pemerintah melarang kegiatan mudik namun masih banyak masyarakat yang tetap nekat melakukannya. Kementerian Perhubungan mencatat bahwa jumlah pemudik pada Lebaran 2021 sebanyak 1,5 juta orang.

Berkaca dari hal tersebut, pemerintah menyiapkan antisipasi arus balik yang diprediksi antara 16-20 Mei dengan melakukan sejumlah penyekatan. Selain itu, melakukan tes terhadap pemudik guna meminimalisasi penyebaran virus corona

Hal tersebut tentunya perlu didukung oleh masyarakat, terutama para pemudik yang kembali dari kampung halaman. Mereka perlu menerapkan protokol kesehatan untuk menjaga diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar dari Covid-19, ketika sampai di rumah. 

Berikut ini upaya yang bisa dilakukan pemudik untuk menghindari penyebaran virus saat pulang ke rumah. 

1. Melakukan karantina mandiri dan tes kesehatan

Sesampainya di rumah, bersihkan diri, mengganti pakaian, dan mendesinfeksi seluruh barang bawaan. Sebaiknya juga melakukan karantina mandiri selama 5 x 24 jam. Tak hanya itu, pemudik juga perlu mengecek kesehatan secara mandiri sebelum memulai beraktivitas.

Menurut Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo di kanal Youtube Sekretariat Presiden, pemudik juga perlu mematuhi imbauan dari pemerintah daerah hingga tokoh-tokoh daerah. 

2. Bersihkan kendaraan saat tiba di tujuan

Khususnya bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, perjalanan dari kampung halaman untuk kembali ke rumah akan melewati banyak virus dan bakteri yang berterbangan di udara. Sehingga, kemungkinan virus dan bakteri tersebut menempel pada permukaan sangat besar.

Pakar virus Universitas Brawijaya (UB) dr. Andrew William Tulle menyarankan untuk menyemprotkan disinfektan ke bagian kendaraan yang sering disentuh seperti pintu mobil, setir, atau jok sepeda motor. Namun, ia mengingatkan, penyemprotan disinfektan hanya bisa ke benda mati, karena akan membahayakan jika disemprotkan ke manusia.

"Ada risiko seperti itu (terkena kanker kedepannya). Di bidang mikrobiologi ada dua istilah antiseptik dan disinfektan. Disinfektan adalah bahan yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati," ujar Andrew seperti dilansir dari Okezone.com.

3. Gunakan masker dan hindari menyentuh wajah

Menurut Andrew, menggunakan masker sangat penting untuk menghindari transmisi virus. Penggunaan masker harus menutupi hidung dan mulut. Tak hanya itu, diusahakan menggunakan masker standar yang efektif menangkal virus.

Untuk menghindari penyebaran, pemudik juga disarankan tidak terlalu sering menyentuh wajah. Sebab, telapak tangan menjadi anggota tubuh yang paling rentan membawa virus masuk ke dalam tubuh. Oleh karenanya, penting untuk sering membersihkan tangan.

4. Mencuci tangan

Mencuci tangan secara berkala dapat membunuh kuman di tangan. Andrew mengimbau untuk mencuci tangan, khususnya sebelum berangkat dan sudah sampai di rumah. Meski ketika keadaan sedang sulit untuk mencuci tangan, pemudik tetap harus menjaga kebersihan tangannya. Oleh karenanya, harus selalu sedia hand sanitizer agar dapat membersihkan tangan secara berkala saat memegang benda asing.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan