8 Juta Dosis Sinovac Tiba, Pemerintah Jamin Stok Vaksin Covid-19 Aman

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/rwa.
Pekerja cargo melakukan bongkar muat Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (25/5/2021). Sebanyak delapan juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac kembali tiba di Indonesia, yang selanjutnya dibawa ke Bio Farma Bandung.
25/5/2021, 12.40 WIB

Indonesia kembali menerima 8 juta bahan baku (bulk) vaksin Covid-19 Sinovac dari Tiongkok pada Selasa (25/5). Vaksin tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang dari Beijing, Tiongkok dengan maskapai Garuda Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah terus memastikan stok vaksin agar terus berjalan dengan lancar. Secara total, Indonesia telah mengantongi 83,9 juta dosis vaksin virus corona.

"Kedatangan tahap ke-13 ini merupakan bulk vaksin Sinovac sebanyak 8 juta dosis," kata Airlangga di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (25/5).

 Selain itu, pemerintah memastikan faktor keamanan, mutu, kualitas, khasiat, dan efikasi vaksin. Dengan demikian, masyarakat tidak akan ragu dalam menerima vaksin Covid-19.

Vaksin yang telah masuk di Indonesia telah melalui proses evaluasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta kajian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Presiden Joko Widodo juga mengatakan bahwa vaksin adalah penentu kesuksesan Indonesia dalam mengakhiri pandemi Covid-19. Untuk mencapai hal itu, pemerintah perlu menyuntik vaksin kepada 181,5 juta masyarakat atau 70% penduduk.

Sampai saat ini, pemerintah telah menyuntik vaksin Covid-19 sebanyak 24,9 juta dosis. Secara rinci, tenaga kesehatan yang menerima suntikan dosis pertama sebanyak 1,5 juta orang, sementara dosis kedua telah disuntik ke 1,4 juta orang.

Kemudian, lansia yang telah menerima suntikan dosis pertama sebanyak 3,1 juta orang, sementara dosis kedua 2,1 juta orang. Untuk petugas publik, dosis pertama telah disuntik ke 10,4 juta orang dan dosis kedua kepada 6,5 juta orang.

Pemerintah pun berupaya mempercepat proses vaksinasi. "Beberapa hal yang perlu diperhatikan aspek kedaerahan atau geospasial berdasarkan basis zona merah oranye dan kegiatan perekonomian," ujar Airlangga. Dia juga mengingatkan masyarakat untuk ikut vaksinasi Covid-19 serta tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penyuntikan satu juta dosis vaksin per hari ditargetkan bergulir mulai Juni 2021. Percepatan vaksinasi ini dilakukan seiring dengan tambahan pasokan vaksin Covid-19.

"Sesuai target saat ini tentunya dengan ketersediaan vaksin yang ada sebanyak 20 juta hingga 25 juta dosis (per bulan), maka kapasitas penyuntikan kita harus satu juta per hari agar vaksinasi bisa selesai sampai akhir Desember 2021," katanya, Senin (24/5).

Nadia mengatakan rata-rata dosis vaksinasi yang diberikan hingga saat ini baru berkisar 200 ribu hingga 300 ribu orang per hari. Namun, rekor tertingginya baru mencapai 500 ribu dosis per hari. "Juni kami harapkan sudah bisa menembus satu juta dosis per hari," katanya.

Reporter: Rizky Alika