Jurusan Teknik menjadi pilihan favorit pelajar yang akan menempuh jenjang pendidikan tinggi. Peluang karier dan reputasi jurusan menjadi bahan pertimbangan para calon mahasiswa.
Dalam survei Perilaku Pemilihan Jurusan Siswa yang dilakukan Aku Pintar bersama Katadata Insight Center, Teknik berada di urutan pertama, dipilih oleh 16,2% siswa. Jurusan favorit berikutnya adalah Pendidikan/Keguruan (7,4%), Kedokteran (7,3%), Manajemen (6,3%) dan Akuntansi (5,9%).
Panel ahli Katadata Insight Center, Mulya Amri, Ph.D., menjelaskan, faktor utama yang mendorong siswa dalam menentukan pilihan yaitu: peluang pekerjaan setelah lulus, gaji besar yang diperkirakan didapat saat bekerja, dan ketertarikan pada jurusan sesuai kemampuan, serta reputasi jurusan tersebut.
Survei Perilaku Siswa dalam Pemilihan Jurusan Pendidikan ini telah dilakukan oleh Aku Pintar dan Katadata Insight Center terhadap 1153 siswa usia 15 - 18 tahun dari 32 provinsi pada 20-29 Maret 2021. Siswa yang disurvei ini berasal dari sekolah negeri (68,4%) dan swasta (31,6%), terdiri dari 49,4% laki-laki dan 50,6% perempuan.
Selain menempatkan Teknik sebagai jurusan favorit, hasil survei juga menunjukkan bahwa universitas yang paling diincar umumnya adalah kampus negeri (81,5%).
Universitas Gajah Mada (UGM) paling diburu. Sebanyak 13,4% responden memilih kampus yang berada di Yogyakarta ini. Diikuti Universitas Indonesia atau UI (7,8%), Institut Teknologi Bandung atau ITB (3,9%), Universitas Padjadjaran (3,8%), Universitas Airlangga (2,9%), Universitas Brawijaya (2,7%), dan lainnya.
Simak Databoks berikut:
Pengaruh Teman
Survei ini juga menemukan pola perilaku pelajar Gen Z dalam menentukan pilihan studi dan masa depan pendidikannya. Mulya mengatakan, bagi generasi ini, teman lebih berpengaruh dibanding orang tua.
“Kami menanyakan kepada siswa, siapa yang sering mereka ajak berkonsultasi mengenai studi, 73,4% lebih responden mengatakan sahabat atau temannya. Baru kemudian orang tua, yang disebut oleh kurang dari 50% responden,” kata Mulya dalam keterangan pers pada Senin 21 Juni 2021.
Dalam menentukan pilihan perguruan tinggi dan jurusannya, pilihan orang tua juga bukan pertimbangan utama bagi siswa. Hanya sekitar 25,7% siswa yang menjadikan faktor orang tua ini sebagai salah satu pertimbangan. Siswa lebih mengutamakan keinginannya mengejar jurusan yang diminati (64%), reputasi perguruan tinggi yang baik (42%) dan ketersediaan beasiswa (29,7%).
“Ketika ditanyakan jika pilihannya berbeda dengan orang tua, siswa pun tak langsung buru-buru mengikuti pilihan orangtuanya. Umumnya mereka mengatakan akan berusaha mencari jalan tengah antara pilihanya dan orangtua. Sebagian lainnya bahkan langsung mengatakan akan memilih sendiri,” ujar Mulya.
Selain faktor teman, pelajar generasi Z juga terlihat percaya diri dalam menentukan pilihannya. Ini terlihat dari pengalaman mereka memilih jurusan di sekolah menengah.
Lebih dari 72% pelajar mengatakan jurusan yang mereka pilih saat ini adalah sesuai minat mereka. Hanya 20,6% pelajar yang mengatakan jurusan saat ini adalah pilihan orang tua. Secara umum, siswa merasa jurusan pilihannya di pendidikan menengah sudah sesuai dengan keinginannya.
Peran Aplikasi Pendidikan
Dalam mengambil keputusan untuk pendidikan, siswa membutuhkan bekal informasi yang cukup. Lebih dari separuh siswa merasa kurang memperoleh informasi mengenai jurusan. Selain itu, mereka tidak mengetahui potensi diri sehingga sulit dalam memilih jurusan di perguruan tinggi.
Siswa membutuhkan informasi detail mata kuliah yang akan dipelajari, pekerjaan yang sesuai, serta konsultasi untuk memahami bakat diri sehingga dapat menentukan jurusan yang tepat. Umumnya, siswa mencari informasi ini di media sosial (73%), website perguruan tinggi (54,6%), alumni (37,3%), dan aplikasi pendidikan (34,7%).
Aplikasi pendidikan belakangan makin akrab bagi siswa karena pembelajaran berlangsung daring. Selain mengerjakan tugas yang diberikan guru, sekitar 40% siswa mengatakan belajar dari aplikasi pendidikan secara daring selama pandemi. Aplikasi Aku Pintar termasuk lima aplikasi teratas yang paling sering digunakan siswa.
Kelima aplikasi pendidikan tersebut umumnya digunakan untuk mencari kunci jawaban, mengakses materi pelajaran, dan konsultasi mata pelajaran. Namun hanya Aku Pintar yang umumnya dinilai siswa sebagai tempat mencari informasi perguruan tinggi serta latihan soal (try out) untuk persiapan memasuki pendidikan tinggi.