Pemerintah Akan Percepat Vaksinasi untuk Ibu Hamil dan Anak-anak

ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/wsj.
Petugas kesehatan mendata warga pelayan publik yang mengikuti vaksinasi di GOR Jetayu, Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (6/6/2021). Pemerintah setempat bersama TNI, Polri dan petugas kesehatan melaksanakan vaksinasi massal COVID-19 kepada pelayan publik dengan target 1.050 orang.
29/6/2021, 12.19 WIB

Pemerintah akan mempercepat vaksinasi bagi ibu hamil dan anak-anak untuk mencegah penularan Covid-19. Langkah ini diambil setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan vaksin aman.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, jumlah ibu hamil dan anak-anak yang terpapar Covid-19 cukup tinggi. Data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus ibu hamil terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 35.099 sedangkan bayi baru lahir usia 0-12 bulan sebanyak 24.591.

Menyikapi fakta tersebut, pemerintah akan mempercepat program vaksinasi ibu hamil, balita, dan anak-anak. Hal itu sebagai upaya untuk mencegah penularan sekaligus menekan laju peningkatan kasus terkonfirmasi dan meninggal akibat Covid-19.

Namun, Muhadjir menginginkan pengadaan vaksin difokuskan pada produksi vaksin nasional. "Untuk jaga-jaga kemungkinan yang tidak dikehendaki, dalam pengadaan vaksin saya sarankan sebaiknya kita lebih fokus pada percepatan produksi vaksin nasional," kata Muhadjir melalui keterangan tertulis, Jumat (25/6).

Muhadjir menyebut, pengadaan vaksin nasional ini sebagai upaya agar Indonesia tidak selalu bergantung pada pengadaan vaksin impor. Apalagi, kata dia, situasi pasar vaksin dunia saat ini memiliki ketidakpastian cukup tinggi. Sementara kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan signifikan dengan hadirnya varian-varian baru yang lebih cepat menular.

Ilustrasi. Lindung Anak dari Covid-19 (Katadata)

“Saya kira ini penting, pengalaman di Amerika, mereka melakukan vaksinasi besar-besaran dan tidak banyak prosedur karena dia vaksinnya melimpah, dia bisa memproduksi dan dari berbagai sumber," kata dia.

Mantan Menteri Pendidikan itu menyebut, tidak perlu membesar-besarkan merek vaksin mana yang harus digunakan. Malah menurutnya lebih baik mempertimbangkan yang lebih cepat dan lebih maju perkembangannya.

Muhadjir meyakini, apabila Indonesia bisa memproduksi secepatnya dari berbagai sumber, harapan Presiden Jokowi untuk mewujudkan herd immunity di akhir tahun 2021 dapat lebih cepat terwujud.

"Dari mereka yang sekarang sedang berinisiatif mana yang lebih cepat dan mana yang kira-kira lebih menjanjikan, itu yang segera kita support,” katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto memastikan, pasokan vaksin saat ini sudah mencukupi. Artinya, program percepatan vaksinasi sudah dapat dilakukan terutama untuk ibu hamil, menyusui, balita, dan anak-anak.

Airlangga mengatakan, berdasarkan informasi dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), ada sekitar 400 ribu bidan yang akan diberdayakan untuk optimalisasi vaksinasi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.

"Tentu dengan tambahan bidan ini diharapkan bisa satu juta vaksinasi per hari. Dengan skema memanfaatkan seluruh bidan, maka tentu angka 1,5-2 juta ini bisa tercapai," ujarnya.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi