Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya mengatasi lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, pihaknya akan menambah jumlah tempat tidur hingga tenaga kesehatan (nakes).
Hal itu setelah rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, sekaligus koodinator PPKM Darurat.
"Dari hasil rapat dengan Pak Menko Luhut, kami akan mengupayakan tenaga kesehatan dalam jumlah yang besar, tempat tidur, ruang ICU dalam jumlah yang besar," kata melalui Riza video yang diunggah ke akun instagramnya @arizapatria, Selasa (13/7).
Ia mengatakan, Pemprov DKI telah menyiapkan skenario mengatasi penuhnya RS rujukan Covid-19, dengan mendirikan tenda darurat hingga menambah kapasitas lokasi isolasi terkendali bagi pasien Covid-19.
"Terkait penuhnya rumah sakit dan ruang ICU, ini terus kita upayakan peningkatan dengan membuat rumah sakit darurat, meningkatkan rumah sakit tenda, kemudian juga nanti kita upayakan Wisma Atlet akan dijadikan rumah sakit darurat yang bisa menampung pasien sedang, berat dan berbagai upaya lainnya," ujar dia.
Ia tidak menyebut jumlah pasti kapasitas rumah sakit dan tenaga kesehatan yang akan ditambah. Namun, ia mengatakan, angkanya bisa mencapai lebih dari 1.000 tempat tidur terutama untuk Wisma Atlet, dan sekitar 3.000 tambahan nakes.
"Prinsipnya di Jakarta kita akan upayakan tempat-tempat terbaik untuk dijadikan tempat perawatan pasien Covid," kata Riza. Simak perkembangan Covid-19 di Indonesia pada databoks berikut:
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan skenario terburuk keterisian tempat tidur rumah sakit (RS) di Indonesia yang merawat pasien Covid-19. Menkes menyiapkan skenario 30% dan 60% keterisian tempat tidur RS. Menurut Budi, bila terjadi lonjakan Covid-19, provinsi DI Yogyakarta dan DKI Jakarta bakal kesulitan menampung pasien.
"Kami membuat skenario ke depan menghitung kira-kira berapa yang harus kami tambah kalau kasusnya memburuk 30% dari sekarang dan sangat memburuk 60% dari sekarang," kata Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi Kesehatan DPR RI, Selasa (13/7).
Saat ini sekitar 90 ribu dari total sebanyak 120 ribu alokasi tempat tidur perawatan (Bed Occupancy Rate/BOR) untuk pasien Covid-19 di rumah sakit telah terisi sejak tujuh pekan terakhir.
Skenario terburuk pertama bila penyebaran kasus Covid-19 naik hingga 30% dalam jangka waktu dua minggu ke depan, membutuhkan tambahan 6.153 tempat tidur isolasi dan 8.933 tempat tidur ICU. Dengan ketersediaan saat ini, lonjakan kasus 30% akan membuat Jakarta kekurangan hingga 4.664 tempat tidur isolasi dan 4.438 tempat tidur ICU.
Selanjutnya, apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19 hingga 60% dalam waktu dua minggu ke depan, membutuhkan tambahan 14.889 tempat tidur isolasi dan 12.142 tempat tidur ICU. Lonjakan kasus tersebut akan membuat RS di Jakarta akan kekurangan hingga 10.229 tempat tidur isolasi dan 5.880 tempat tidur ICU.