Luhut Antisipasi Skenario Terburuk Covid-19, Lonjakan 100 Ribu Kasus

Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Menteri Koordinator Luhut Binsar Pandjaitan saat rapat penangana Covid-19 Selasa (1/12). Luhut saat ini menyiapkan skenario kasus Covid-19 hingga 100 ribu kasus per hari.
15/7/2021, 12.34 WIB

Pemerintah terus mengantisipasi kemungkinan lonjakan pasien Covid-19 lebih besar dari saat ini. Mereka mulai merancang skenario terburuk penularan corona hingga 100 ribu per hari.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan saat ini pemerintah telah mematok skenario terburuk lonjakan Covid hingga 60 ribu sehari. Namun ia membuka kemungkinan adanya peningkatan kasus yang lebih buruk lagi.

“Kami tidak berharap sampai 100 ribu per hari tapi kami sedang rancang kalau misalnya sampai ke sana,” kata Luhut dalam konferensi pers, Kamis (15/7).

Adapun kasus Covid-19 selama empat hari terakhir terus mencatatkan rekor. Bahkan pasien baru corona yang tercatat mencapai angka tertinggi yakni 54.517 orang pada Rabu (14/7).

Luhut mengatakan lonjakan kasus yang terjadi saat ini sudah diantisipasi pemerintah dengan sejumlah langkah. Pertama, mengusahakan vaksinasi satu juta dosis per hari.

Kedua adalah menyediakan tempat tidu dengan konversi ruangan, membuat rumah sakit lapangan, dan penambahan rumah sakit khusus Covid-19. Bahkan Presiden Joko Widodo telah memerintahkan agar Kementerian dan Lembaga juga menyiapkan tempat isolasi.

“Presiden juga memerintahkan Kementerian dan lembaga punya tempat isolasi bagi yang ringan agar pusat tidak terbebani,” kata Luhut.

Ketiga, memenuhi kebutuhan obat, termasuk impor dan menerima bantuan. Hari ini Presiden Joko Widodo juga telah memberikan obat gratis kepada pasien isolasi mandiri.

Keempat, memenuhi tenaga kesehatan termasuk merekrut dokter dan perawat yang baru lulus kuliah. Ada 19.013 perawat dan 3.911 dokter yang akan segera direkrut untuk merawat pasien corona. “Urusan adminsitrasi dan tempat istirahat mereka disiapkan oleh pemerintah,” ujar Luhut.

Terakhir adalah memenuhi pasokan oksigen lewat peningkatan produksi dalam negeri, impor, hinggab bantuan luar negeri. Pemerintah juga telah membeli konsentrator oksigen untuk mengurangi kebutuhan oksigen cair.