Kemenkes Klaim Data Pengguna eHAC Tak Bocor

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi. Kemenkes menyebut kerentanan kebocoran data terjadi berasal platform mitra eHAC.
2/9/2021, 10.31 WIB

Sementara itu, Juru Bicara BSSN Anton Setiawan menjelaskan tak ada kebocoran data. Namun, ada proses pertukaran informasi oleh beberapa pihak yang memiliki keamanan siber.

“Jadi data-data yang ada masih tersimpan dengan baik. Informasi ini sebagai mitigasi risiko untuk langkah pencegahan,” katanya.

Dugaan kebocoran data eHAC pertama kali diungkap oleh peneliti dari vpnMentor yang digawangi oleh Noam Rotem dan Ran Locar. Mereka menemukan data 1,3 juta pengguna eHAC bocor.

Mereka menyampaikan, eHAC tidak menggunakan protokol privasi yang baik. Alhasil, data sensitif dari 1 juta lebih orang terekspos di open server. Keduanya menemukan adanya pelanggaran data program eHAC Indonesia untuk mengatasi penyebaran pandemi. Pengembang aplikasi dinilai gagal menjaga privasi data pengguna.

Kebocoran data itu terjadi pada seluruh infrastruktur eHAC, termasuk catatan pribadi dari rumah sakit dan pejabat Indonesia yang menggunakan aplikasi. Beberapa data yang bocor antara lain alamat, jenis tes Covid-19, ID rumah sakit, hasil tes, serta dokumen eHAC.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi