1.299 Sekolah Jadi Klaster Covid-19 Saat PTM, 15 Ribu Siswa Positif

ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww.
Guru mengukur suhu tubuh siswa SD sebelum melakukan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di SD Negeri Kantan Muara 1, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (20/9/2021). Setelah hampir dua tahun belajar secara daring akibat pandemi COVID-19, pemerintah setempat menyelenggarakan PTMT jenjang pendidikan TK, SD, SMP hingga SMA di wilayah itu dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww.
22/9/2021, 11.25 WIB

Penularan Covid-19 masih terjadi saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimulai. Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan 1.299 sekolah menjadi klaster Covid-19 saat murid menjalankan PTM.

Data hingga 22 September pukul 09.45 WIB menunjukkan, jumlah klaster tersebut setara 2,77% dari total sekolah yang melapor ke Kemendikbudristek. Dari angka tersebut, sebanyak 7.285 pendidik dan tenaga kependidikan positif Covid-19. Sedangkan, jumlah peserta didik yang tertular virus corona mencapai 15.655 orang.

Secara rinci klaster terbanyak berada pada jenjangSD, yaitu 584 klaster penularan. Adapun, total pendidik dan tenaga kependidikan SD yang positif corona sebanyak 3.174 orang, sedangkan murid yang terkena Covid-19 mencapai 7.114 orang.

Klaster terbesar berikutnya berada pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu 250 klaster penularan. Dari jumlah itu, ada 955 pendidik dan tenaga kependidikan yang terinfeksi Covid-19 serta 2.006 peserta didik positif corona.

Di tingkat SMP, ada 243 klaster penularan saat sekolah tatap muka. Pendidik dan tenaga kependidikan yang tertular sebanyak 1.482 orang, adapun murid yang terinfeksi mencapai 2.201 orang.

Selanjutnya, sebanyak 107 klaster terjadi di tingkat SMA. Kementerian mencatat, pendidik dan tenaga kependidikan yang tertular sebanyak 798 orang, sedangkan sebanyak 1.947 murid tertular corona.

Pada tingkat SMK, jumlah klaster mencapai 70 klaster penularan. Total pendidik dan tenaga kependidikan yang tertular sebanyak 605 orang, sementara murid mencapai 1.590 orang. Sedangkan, total klaster di tingkat Sekolah Luar Biasa (SLB) sebanyak 13  dengan jumlah penularan pada pendidik dan tenaga kependidikan 131 orang dan murid 112 orang.

Berdasarkan wilayah, klaster PTM terbanyak terjadi di Jawa Timur, yaitu 164 klaster. Berikutnya Jawa Barat sebanyak 149 klaster, Jawa Tengah 132 klaster, dan Nusa Tenggara Timur 104 klaster.

Selanjutnya, Sumatera Utara 52 klaster, Kalimantan Barat dan Sumatera Barat 50 klaster, Kalimantan Tengah 49 klaster, dan Banten 44 klaster. Penularan terendah berada di provinsi Sulawesi Barat sebanyak 2 klaster, Sulawesi Tenggara 5 klaster, Maluku Utara 6 klaster, serta Sulawesi Utara dan Maluku masing-masing 8 klaster.

Meski begitu, Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD dan Pendidikan Dasar Menengah Kemendikbudristek, Jumeri mengatakan pelaksanaan PTM masih terbatas. Dari data mereka, porsi sekolah tatap muka baru mencapai 42% dari pelaksanaan pendidikan saat ini.

Adapun, persentase PTM tertinggi berada di wilayah Aceh, Maluku Utara, dan Sumatera Barat. Sementara, persentase sekolah tatap muka terendah barada di DKI Jakarta. "Meski 660 sekolah di DKI membuka PTM terbatas, tapi frekuensinya terbatas. Satu minggu hanya satu hari," katanya.

Reporter: Rizky Alika