Provinsi Jawa Timur terkenal dengan salah satu daerah yang memiliki kekakyaan seni dan budaya. Mulai dari suku, bahasa, rumah adat, pakaian adat, alat musik daerah hingga tarian tradisional dapat kita temukan di Jawa Timur.
Tak jarang dari budaya dan kesenian di Jawa Timur ini yang terkenal hingga ke mancanegara, misalnya tari tradisional. Tari tradisional dari provinsi Jawa Timur memiliki karakteristik tersendiri karena sejarah serta makna filosofi yang terkandung pada setiap tarian.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa tarian tradisional Jawa Timur yang sudah mendunia:
1. Tari Reog
Salah satu tari adat Jawa Timur yang melegenda adalah Tari Reog. Namanya tersohor tidak hanya dalam negeri, namun juga mancanegara. Tari ini berasal dari Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.
Tari Reog dilakukan secara massal. Selain itu, ada alur cerita yang disajikan, sehingga ada tokoh lakon dengan struktur cerita yang ikut mengiri proses tari.
Bagi masyarakat Ponorogo dan sekitarnya, tari ini biasanya dipentaskan pada acara malam satu suro, dan malam bulan purnama. Seiring perkembangannya zaman, tarian ini juga digunakan sebagai seremoni sambutan atau bentuk penghormatan kepada tamu besar. Sehingga tidak hanya untuk ritual-ritual saja.
Dikisahkan dalam buku Babad Ponorogo I-VIII yang terbut tahun 1984, tari reog memiliki kisah tersendiri dalam proses kemunculannya. Sejarahnya berasal dari cerita rakyat. Ada lima versi cerita yang berkembang, yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu.
Ki Ageng Kutu merupakan seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabumi pada abad ke-15. Ia memberontak karena murka pada pemerintahan raja yang penuh kezaliman dan terpengaruh kuat dari istri raja majapahit yang berasal dari Cina. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan bela diri. Namun, sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan, ia pun membuat pertunjukan seni Reog yang merupakan sindiran kepada raja Kertabumi dan kerajaannya.
Selain kisah tentang penaklukkan, dari kata Reog juga muncul kisah lainnya. Pada mulanya, Ki Ageng Kutu menciptakan barongan untuk para warok. Setelah Ki Ageng Kutu dikalahkan, Raden Katong melestarikan barongan sebagai media dakwah Islam. Karena Raden Katong merupakan penyebar Islam pertama kali di Ponorogo.
Barongan yang dimiliki warok sekarang menjadi milik masyarakat Ponorogo dan berganti nama menjadi Reog. Kata reog berasal dari kata riyokun artinya khusnul khatimah.
2. Tari Thengul
Mungkin sebagian dari kita masih merasa asing dengan nama tarian ini. Padahal, Tari Thengul sudah terkenal hingga ke beberapa negara. Tarian adat Jawa Timur ini pernah dipentaskan di acara Thengul International Folklore Festival 2019 di Bojonegoro. Acara tersebut dihadiri oleh delegasi kesenian dari empat negara yaitu Bulgaria, Polandia, Thailand, dan Meksiko.
Tari Thengul adalah tarian yang berasal dari Bojonegoro yang dibawakan secara berkelompok dengan meniru gerakan, kostum serta ekspresi dari wayang Thengul.
Tari Thengul ditarikan dengan pembawaan penari yang jenaka. Tidak jarang, para penari memunculkan ekspresi wajah yang cemberut, tertawa bahkan melotot. Sehingga, tak jarang pementasan dari tari Thengul ini mengundang gelak tawa penonton.
Perlu diketahui dari Tari Thengul banyak makna yang terkandung. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, tari Thengul mengajarkan manusia untuk senantiasa berhubungan baik dengan orang lain.
3. Tari Gandrung
Tari Gandrung berasal dari Banyuwangi. Ditilik dari sejarahnya, Tari Gandrung muncul sejak zaman pejajahan Belanda, dimana rakyat pribumi menciptakan tari Gandrung untuk dimanfaatkan sebagai momen bertemu sanak saudara.
Namun, lambat laun, tarian ini digunakan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Dewi Sri alias Dewi Padi atas hasil panen yang melimpah di desa. Mulanya Tari Gandrung dilakukan oleh pria yang berdandan seperti wanita. Kini tarian ini ditarikan secara berpasang-pasangan.
Nama tari Gandrung telah tersohor baik di Indonesia maupun beberapa negara di dunia loh. Misalnya di tahun 2018, Tari Gandrung dipentaskan sebagai tarian pembuka pada Asian Games di Jakarta. Lalu, di tahun 2019 tari Gandrung juga ditampilkan pada acara pameran pariwisata internasional yang bertajuk “Internationale Tourismus Borse” di Berlin.
4. Tari Remo
Satu lagi tarian adat Jawa Timur yang telah mendunia, yakni Tari Remo. Tarian dengan gerakan kaki yang menghentak serta tatapan mata yang tajam ini kerap menjadi sebuah tarian pembuka untuk menyambut kedatangan tamu di acara formal maupun informal.
Menurut sejarah, tari Remo pertama kali diciptakan di Jombang oleh seniman jalanan. Akulturasi budaya membua berbagai versi Tari Remo di Jawa Timur, seperti tari Remo Sawunggaling, Surabayan, dan Malangan.
Tari Remo berangkat dari konsep tarian yang menggambarkan “Pangeran yang kuat dan gagah perkasa”. Diperkenalkan dengan cara berkeliling di jalanan, akhirnya tari Remo tersohor ke berbagai daerah di Indonesia bahkan di dunia. Tercatat, tari Remo pernah ditampilkan di berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Rusia.