Presiden Joko Widodo menunjuk Jenderal Andika Perkasa untuk menjadi calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini mengatakan, Andika dipilih lantaran berprestasi dan populer.
Faldo mengatakan pada situasi pandemi ini, modal tersebut harus dimiliki secara optimal oleh seorang Panglima TNI. Kualifikasi tersebut diperlukan agar negara bisa bangkit dari Covid-19.
"Kualifikasi apa yang tidak memenuhi? Pak Andika berpengalaman, berprestasi, dan populer," kata Faldo dalam keterangannya, Kamis (4/11).
Jokowi juga sudah memperhitungkan tantangan yang akan dihadapi ke depan. Untuk itu, Panglima TNI diharapkan memiliki kepemimpinan yang kuat, profesional, dan dapat dipercaya.
"Mengingat peran TNI sangat dibutuhkan untuk menjangkau daerah terdepan, terluar, dan tertinggal dalam vaksinasi massal," ujar dia.
Andika juga akan kembali diuji dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di DPR. Faldo mengatakan, seluruh proses akan dijalankan sesuai peraturan perundang-undangan. "Semoga semuanya berjalan lancar dan benar-benar mampu mengeksplorasi visi, misi, dan gagasan calon Panglima TNI," katanya.
Sebelumnya, pengamat menilai penunjukkan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI tidak bisa dilepaskan dari konstelasi politik Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik. AS dan sekutunya disebut tengah mendekati Indonesia untuk meningkatkan pengaruhnya.
Pakar Militer Ade Muhammad mengatakan saat ini AS dan sekutunya sedang giat merayu negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Apalagi trio AS, Inggris, dan Australia sudah terang-terangan meningkatkan aliansinya dengan membentuk Pakta Pertahanan AUKUS.
“Kita tidak mungkin mengumumkan dukungan politik ke AS. Jadi ini salah satu caranya,” kata Ade kepada Katadata.co.id, Rabu (3/11).
Ade menjelaskan sejumlah sinyal politik memang memperlihatkan Indonesia mulai condong ke AS dan sekutunya. Mulai dari pemberian lisensi Fregat Arrowhead 140 dari Inggris hingga rencana pembelian pesawat F-15 EX.
Ade menjelaskan Andika merupakan salah satu perwira tinggi yang punya kedekatan dengan AS. Pada periode 2003-2011 Andika pernah mengenyam pendidikan militer di AS. Ia bahkan memperoleh gelar master di Norwich University, Vermont.
Dalam dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Andika juga melaporkan punya sejumlah properti di AS. Ini misalnya, tanah dan bangunan seluas 2.223 m2 di Cadbury, tanah di Cedar Croft Lane Bethesda, dan di Court Potomac MD.
Presiden Jokowi mengajukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai kandidat satu-satunya calon Panglima TNI. KSAD akan menggantikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun pada 8 November nanti.
"Presiden hanya mengajukan satu calon untuk mendapatkan persetujuan DPR. Presiden menyampaikan usulan calon atas nama Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon panglima TNI," kata Ketua DPR Puan Maharani di kompleks DPR, Rabu (3/11).