BSSN Bertemu Menlu Inggris Bahas Keamanan Siber Hingga Kripto

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian (kanan) bersama Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya TNI Aan Kurnia (kiri) mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/6/2021).
12/11/2021, 19.35 WIB

Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss bertemu dengan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian untuk memperkuat kerjasama kedua negara terkait kejahatan siber. 

Hinsa mengatakan ia dan Truss saling bertukar pendapat mengenai tata kelola ancaman siber internasional dan membahas strategi keamanan siber. Keduanya juga membahas kerjasama internasional mengenai tata kelola internet sebelum kemudian sepakat untuk meningkatkan upaya melindungi infastruktur nasional.

Melalui Digital Access Programme, Inggris mendukung sektor kesehatan Indonesia dalam perlindungan data dan respons insiden. Dukungan tersebut bernilai 200.000 poundsterling atau sekitar Rp 4 miliar dari total keseluruhan program pada tahun ini yaitu 3 juta poundsterling atau sekitar Rp 60 miliar.

"Kita mendorong terwujudnya keamanan dan stabilitas siber bagi suatu negara yang terbuka, aman, dan damai di tingkat global,{ ujar Hinsa seperti dikutip dalam keterangan resmi pada Jumat (12/11).

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Lester, Owen Jenkins mengatakan perluasan kerjasama dalam bidang siber dilakukan untuk mengambil tindakan terhadap keamanan siber di sektor kesehatan dan lainnya. Kedepannya pemerintah Inggris ingin melihat perkembangan teknologi di Indonesia berkembang secara global.

Jenkins juga mengatakan dalam konteks pandemi Covid-19 serangan siber berpotensi mengancam nyawa karena mengganggu dan menekan organisasi dan individu yang sedang bekerja.

"Pelaku kejahatan negara dan penjahat siber menargetkan individu, usaha kecil dan menengah, serta organisasi besar dengan penipuan terkait COVID-19 dan email phishing," jelas Jenkins.

Selain berdiskusi terkait sektor kesehatan kedua belah pihak juga bertukar pengalaman terkait kejahatan siber yang muncul termasuk cryptocurrency. Kedua pihak lantas berkomitmen untuk bekerja sama demi melindungi ekonomi digital dan layanan publik secara daring yang sedang berkembang. Karenanya kedua pihak juga sedang berdiskusi untuk mencari bidang baru yang dapat dilakukan bersama untuk menangani dampak pandemi Covid-19 dan perkembangan teknologi.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Deputi Strategi dan Kebijakan Siber dan Keamanan Siber dan Sandi BSSN, Dono Indarto dan Direktur Kebijakan Siber Kantor Luar Negeri,Persemakmuran & Pembangunan (FCDO) Inggris, Will Middleton secara daring.

Reporter: Nuhansa Mikrefin