Soerang penyair Libanon, Khalil Gibran, mengungkapkan bahwa kebutuhan manusia setelah makanan adalah cerita. Ternyata ungkapan Khalil tersebut berkaitan dengan olah pikiran manusia yang membutuhkan asupan nutrisi tak hanya dari makanan namun juga dari bacaan atau ucapan yang dapat merangsang otak untuk berpikir.
Salah satu sumber nutrisi untuk otak adalah cerita fantasi. Melansir Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau penderitaan orang atau kejadian dan sebagainya (baik yang sungguh-sungguh terjadi maupun yang hanya rekaan belaka). Sedangkan fantasi berarti daya untuk menciptakan angan-angan.
Adapun menurut pakar dalam penulisan cerita fantasi, Nurgiyantoro, menyebut bahwa cerita fantasi adalah cerita yang menampilkan tokoh, alur, latar, atau tema yang derajat kebenarannya diragukan, baik menyangkut (hampir) seluruh ataupun hanya sebagian cerita.
Dapat diambil kesimpulan dari dua penjelasan di atas, cerita fantasi merupakan sebuah karangan yang dibuat dengan daya imajinasi atau khayalan seseorang yang didalamnya terdapat berbagai kisah.
Meski bukan kisah nyata, seorang penulis fiksi haruslah bisa membuat tokoh, alur, latar, dan sebagainya, sehingga cerita fantasi termasuk ke dalam salah satu bentuk karya sastra. Pada umumnya, cerita fantasi yang ditulis oleh penulis akan menceritakan tentang berbagai macam hal yang mudah dipahami oleh anak-anak.
Aneka Rupa Jenis Cerita Fantasi
Melansir stus Kementerian dan Pendidikan Republik Indonesia bahwa ragam cerita fantasi terdiri atas dua jenis yaitu berdasarkan kesesuaian dalam kehidupan nyata dan cerita fantasi latar cerita. Berikut penjelasannya:
1. Cerita Fantasi yang Menyesuaikan Alur Kehidupan dari Kisah Nyata
Dalam konsep cerita fantasi yang dikulik dari kehidupan kisah nyata terbagi atas cerita fantasi total dan cerita fantasi irisan.
a. Cerita Fantasi Total
Konsep dari cerita fantasi total adalah yang mengedepankan objek tertentu dan cerita didalamnya yang tidak sesuai dengan atau tidak terjadi di dalam kehidupan yang nyata. Hal-hal yang tidak sesuai dengan kehidupan yang nyata, seperti nama orang, nama objek, nama kota, dan lain-lain.
b. Cerita Fantasi Irisan
Pada konsep cerita fantasi irisan, penulis didorong untuk mengeluarkan dunia imajinasi namun nama-nama tempat dan nama-nama peristiwa masih ada di dunia nyata. Ketika membaca cerita fantasi jenis ini, kita akan mendapatkan sebuah informasi yang dibungkus dengan bahasa yang menarik.
2. Cerita Fantasi Berdasarkan Latar Cerita
Jika menilik pada latar cerita juga terbagi atas dua bagian yaitu cerita fantasi latar sezaman dan cerita fantasi lintas waktu.
a. Cerita Fantasi Sezaman
Pada cerita fantasi sezaman akan menggunakan satu jenis latar waktu. Misalnya, menggunakan latar masa kini, menggunakan masa lampau, dan menggunakan masa yang akan ada datang.
b. Cerita Fantasi Lintas waktu
APabila cerita fantasi lintas waktu, di dalamnya terbagi atas dua kondisi waktu yang berbeda. Misalnya, pengarang menggunakan masa lampau dan masa depan dalam satu cerita, menggunakan masa kini dengan masa lampau dalam satu cerita, atau menggunakan masa kini dengan masa depan dalam satu cerita.
4 Unsur Penting yang Harus Ada Dalam Cerita Fantasi
Setelah membaca jenis-jenis dari cerita fantasi, kini masuk pembahasan mengenai empat unsur yang harus terkandung dalam cerita fantasi. Dikutip dari Gramedia.com, cerita fantasi terdiri dari orientasi, konflik, resolusi, dan ending atau penutup.
1. Orientasi
Struktur pertama yaitu orientasi mengajak para pembaca untuk menemukan sebuah cerita berupa pengenalan yang dimulai dari tema, tokoh, dan alur yang ditulis oleh pengarang. Beberapa pengarang akan menceritakan karakter tokoh di bagian orientasi.
2. Konflik
Syarat kedua dalam cerita fantasi adalah adanya konflik. Keberadaan konflik bisa dikatakan sebagai bagian dari cerita fantasi yang di mana cerita fantasi akan memunculkan suatu permasalahan, Permasalahan yang muncul ini merupakan inti dari jalannya cerita fantasi.
Pengarang akan merangkai konflik yang membuat pembaca selalu ingin membaca cerita fantasi sampai selesai. Sementara itu, karakter tokoh-tokoh pada struktur ini akan lebih ditunjukkan kepada pembaca.
3. Resolusi
Pada tahap ini penulis menawarkan bagian dari struktur cerita fantasi yang menceritakan tentang jalan keluar dari permasalahan yang ada. Pada bagian ini konflik akan mulai mereda, sehingga pembaca mulai bertanya-tanya bagian akhir cerita seperti apa. Tahap ini dikenal dengan istilah konflik.
4. Penutup
Penutup atau yang juga akrab disbut dengan ending akan menjelaskan mengenai akhir cerita biasanya ada yang berakhir dengan bahagia dan ada juga yang berakhir dengan kesedihan. Pembaca akan selalu menunggu bagian akhir cerita fantasi yang ditulis oleh pengarang.
Demikianlah pengenalan mengenai jenis-jenis cerita fantasi dan struktur yang harus dilengkap apabila ingin menulisnya. Salah satu kunci dalam menulis cerita fantasi adalah konsistensi untuk menulis dan membaca agar bisa lihai serta menjadi ahli.