Jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus bertambah. Teranyar, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi dua pasien konfirmasi varian Omicron usai kembali dari luar negeri. Jadi, per Jumat (17/12) tercatat tiga kasus konfirmasi varian Omicron di Tanah Air.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid mengimbau masyarakat tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu. Hal ini mengingat laju penyebaran Omicron terbukti sangat cepat.
Dia mengklaim Indonesia sebagai salah satu negara paling aman dari Covid-19. Namun, saat seseorang ke luar negeri, sama artinya dengan keluar dari zona aman menuju zona berbahaya. Selanjutnya, saat orang itu kembali ke Tanah Air akan berpotensi membawa Omicron.
Dia menambahkan, saat ini penting bagi masyarakat untuk saling menjaga orang-orang terdekat agar tidak tertular Covid-19, terlebih dengan kehadiran Omicron saat ini. "Jadi saya tegaskan kembali agar tidak berpergian ke luar negeri dahulu untuk kebaikan kita bersama,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (17/12).
Kasus Covid-19 di beberapa negara Eropa, Afrika dan Amerika saat ini melonjak tajam mencapai rekor tertinggi seiring dengan menyebarnya varian Omicron yang memiliki daya tular lima kali lipat dari varian Delta.
Varian Delta pernah menggiring Indonesia ke rekor tertinggi penularan Covid-19 di bulan Mei dan Juni lalu yang mengakibatkan tertekannya fasilitas kesehatan.
Terkait kasus baru, Kemenkes menyatakan bahwa dua pasien tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari lima kasus probable Omicron yang baru kembali dari luar negeri.
“Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan, serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet,” ujar dr Nadia dalam keterangan resminya, Jumat (17/12).
Pasien Omicron pertama terkonfirmasi pada Kamis (16/12) lalu atas inisial N, seorang pekerja pembersih di Wisma Atlet Kemayoran. Temuan ini merupakan hasil pemeriksaan khusus SGTF yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan pada tanggal 14 dan 15 Desember lalu.
Kedua pasien terbaru terkonfirmasi Omicron setelah menjalani karantina wajib 10 hari seusai kembali dari luar negeri. Dia mengklaim bahwa sistem proteksi pemerintah berjalan baik untuk mencegah penularan dari pendatang luar negeri yang terjangkit virus Covid-19.
Pemerintah memprediksi arus balik warga negara Indonesia yang saat ini sudah berada di luar negeri atau yang akan bepergian ke luar negeri dalam seminggu kedepan ini akan mencapai puncaknya di minggu pertama dan kedua Januari seiring dengan berakhirnya liburan Natal dan Tahun Baru.