Pengertian Romusha, Tujuan, dan Dampaknya ke Rakyat Indonesia

sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id
Tujuan Romusha
Editor: Intan
18/12/2021, 23.07 WIB

Romusha adalah sistem kerja paksa yang diterapkan Jepang kepada penduduk Indonesia saat masa penjajahan. Jepang mendirikan Persemakmuran Asia Timur Raya dengan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Kepulauan Hawaii.

Serangan tersebut menjadi awal penaklukan wilayah Asia Pasifik di tangan Jepang. Di Indonesia, armada Jepang sampai di pantai utara Jawa Barat. Ketika itu, tujuan Jepang ingin menguasai Bandung sebagai basis militer Belanda di Indonesia.

Mengutip dari Kemdikbud.go.id, pada 8-9 Maret 1942 Jepang dan Belanda bertemu di Kalijati, Subang untuk menandatangani perubahan pemerintahan jajahan.

Penandatanganan tersebut membuat Jepang menguasai daerah jajahan Belanda. Jepang membuat propaganda di Indonesia dan berkeinginan menjadi negara persemakmuran di wilayah Asia Pasifik.

Propaganda Jepang melahirkan Gerakan 3A, antara lain:

  • Jepang Cahaya Asia
  • Jepang Pelindung Asia
  • Jepang Pemimpin Asia

Gerakan tersebut untuk menarik pemuda Indonesia bergabung menjadi pasukan Pembela Tanah Air alias PETA. Pasukan tersebut dibentuk pada 3 Oktober 1943, yang terdiri dari masyarakat Indonesia, tujuannya untuk menghadapi sekutu dan bertempur selama Perang Dunia II berlangsung.

Selain PETA, Jepang membentuk Jawa Hokokai dengan pemimpin tertinggi Gunseikan dan penasihat utama Ir. Soekarno. Tujuan pembentukan Jawa Hokokai untuk menghimpun tenaga rakyat Indonesia.

Jawa Hokokai lalu menjadi organisasi gabungan dari berbagai bidang dan profesi, seperti Himpunan Kebaktian Dokter, Himpunan Kebaktian Pendidik, Organisasi wanita dan Pusat budaya.

Kerja Romusha

Tenaga kerja romusha berasal dari desa-desa di Pulau Jawa yang dipekerjakan secara sukarela. Pekerjaan ini disebut Romusha atau sistem kerja paksa. Romusha berlangsung selama tiga tahun dari 1942 sampai 1945.

Awalnya, romusha dilakukan secara sukarela dan dipekerjakan tidak jauh dari tempat tinggal. Namun, sistem tenaga kerja mulai dipaksakan sampai kepala keluarga wajib menyerahkan anak lelakinya untuk bekerja, karena Jepang terdesak dalam perang Pasifik.

Tujuan Romusha

Jepang membutuhkan bantuan untuk proses pembangunan, seperti kubu pertahanan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan lapangan udara di Indonesia. Pengerahan tenaga kerja ini disebut romusha yang awalnya didukung rakyat Indonesia.

Tujuan romusha adalah memperkerjakan masyarakat secara sukarela untuk proses pembangunan dan propaganda Jepang. Propaganda yang dilakukan Jepang untuk membentuk barisan romusha yang bertugas membela negara dan membangun kemakmuran.

Tenaga kerja romusha kebanyakan diambil dari desa-desa. Mereka yang bekerja sukarela dan sifatnya sementara. Tenaga kerja juga dikirim ke luar negeri seperti Burma, Malaysia, Thailand dan Indocina.

Dampak Romusha

Romusha berdampak pada tenaga kerja yang mengalami siksaan dan kelaparan. Mereka dipaksa terus melakukan pekerjaan berat seperti meratakan bukit, menggempur batu-batu di pegunungan, hingga menebang kayu di hutan. Para pekerja juga mendapatkan siksaan ketika bekerja.

Dampak romusha bagi bangsa Indonesia membuat banyak kematian, kesakitan, kekurangan makan, sampai terjadi banyak kecelakaan ketika bekerja.

Mengutip dari buku Sejarah Kemendikbud, pada 1943 Jepang melakukan propaganda baru. Romusha digambarkan sebagai tugas suci untuk pahlawan kerja dan prajurit ekonomi.

Romusha membuat perubahan struktur di Indonesia berubah. Pemuda yang bekerja sebagai tani menghilang dari desa karena takut dikirim untuk bekerja romusha.

Jepang juga mengeksploitasi sumber daya alam seperti perkebunan dan fasilitas transportasi. Mereka membatasi dan menerapkan peraturan masyarakat Indonesia untuk produksi perang.

Tahun 1944, Jepang mulai terdesak karena Perang Asia Timur Raya. Pada 1 Maret 1945, Letnan Jendral Kumakhici Harada, pimpinan pemerintah pendudukan Jepang di Jawa membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tujuannya, untuk pembentukan negara merdeka.

Tujuan Jepang Menjajah Indonesia

Mengutip dari buku terbitan Kemendikbud, pada 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Negara tersebut, kemudian mengambil alih Indonesia yang kaya akan sumber daya alam.

Di Indonesia, Jepang memulai membangun kawasan industri bekas jajahan negara Eropa. Di mana, terdapat beberapa tujuan pendudukan Jepang di Indonesia, seperti:

  • Membuat Indonesia sebagai daerah penghasil suplai minyak mentah dan bahan bakar untuk kepentingan industri Jepang.
  • Indonesia sebagai tempat untuk pemasaran hasil industri Jepang.
  • Mendapatkan tenaga buruh dengan upah murah sebagai tenaga kerja.

Jepang juga membuat propaganda untuk menarik simpati masyarakat Indonesia, antara lain:

  1. Jepang adalah saudara tua bagi bangsa Asia dan berjanji membebaskan Asia dari penindasan bangsa barat.
  2. Jepang memperkenalkan semboyan 3A yaitu Jepang Pemimpin Asia, Jepang pelindung Asia, dan Jepang cahaya Asia.
  3. Jepang memberikan janji pada bangsa Indonesia untuk ibadah haji, menjual barang dengan harga murah.

Selain itu Jepang memperbolehkan Indonesia mengibarkan bendera merah putih bersama bendera Jepang. Jepang juga membuat kebijakan untuk membentuk organisasi sosial dan keagamaan. Organisasi militer itu dipakai untuk mengerahkan pemuda, pemakaian sumber daya, dan kepentingan Jepang.

Pada pemerintahan Jepang juga dibentuk badan militer seperti Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA), Jawa Hokokai, MIAI dan Masyumi (Organisasi Islam), Heiho, PETA, dan Seinendan.