Sosok kepala daerah yang aktif di media sosial dinilai punya potensi besar untuk maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024. 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan kepala daerah. diuntungkan lewat kebijakan populis di wilayahnya masing-masing. Intensitas pertemuan dan program program yang berdampak kepada masyarakat disebut lebih mudah dilakukan oleh kepala daerah. Salah satunya, menurut Dedi adalah dengan menaikkan upah minimum provinsi seperti yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

"Hal-hal semacam ini lah yang kemudian dengan mudah sekali dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan popularitas itu," ujar Dedi kepada Katadata pada Selasa (21/12).

Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam. Arif menyebut beberapa faktor yang mendorong generasi milenial dan generasi Z lebih suka kepala daerah sebagai sosok capres karena dua generasi tersebut begitu familiar dengan media sosial dan bahkan menjadi salah satu referensi.

Arif memberi contoh seperti Ridwan Kamil yang menggunakan media sosial dengan konten humor. Lalu ada Anies Baswedan yang melaporkan kinerjanya menggunakan media sosial. Terakhir kegiatan Ganjar Pranowo yang melakukan sidak dan kunjungan.

"Semua itu, kemahiran menggunakan social media menjadi alat komunikasi politik yang efektif untuk menarik perhatian milenial dan generasi z," ujar Arif.

Sebelumnya, survei Indopol Survey and Consulting menunjukkan, sebanyak 18,31% responden dari kaum milenial dan generasi Z menginginkan tokoh nasional yang berlatar belakang kepala daerah sebagai calon presiden (capres).

Survei ini dilakukan pada 19-27 November 2021 secara tatap muka dengan total 1.230 responden berusia 17-35 tahun, laki-laki dan perempuan dari berbagai jenis profesi.

Pengambilan sampel secara bertingkat acak dengan jumlah responden di setiap provinsi diambil secara proporsional berdasarkan jumlah penduduk Indonesia tahun 2020. Survei kuantitatif ini memiliki margin of error sekitar 2,8% dan tingkat kepercayaan 95%.

Reporter: Nuhansa Mikrefin