Omicron Sudah Menyebar, Ahli Nilai Micro Lockdown Tak Efektif

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Warga berada di kawasan karantina wilayah terbatas atau lockdown skala mikro di Jalan Intan Berduri, Kawasan Sumur Batu, Jakarta Pusat, Rabu (9/6/2021).
30/12/2021, 08.01 WIB

Ahli menilai kebijakan micro lockdown sudah tak efektif diterapkan untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron yang sudah masuk ke Indonesia. 

Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan penularan Omicron sudah terjadi di masyarakat. Ia pun menghimbau agar pemerintah memperketat protokol kesehatan. 

"Omicron mungkin sudah ada di kota-kota lain. Jadi tidak ada gunanya micro lockdown," kata  saat dihubungi Katadata, Rabu (30/12) malam.

Selain itu, Pandu juga meminta pemerintah mengejar target vaksinasi dengan cepat, terutama untuk kelompok rentan seperti lansia. Target vaksinasi juga perlu ditingkatkan di pelosok daerah.

Pandu memastikan, gejala yang ditimbulkan oleh varian Omicron tidak terlalu berbahaya pada individu yang telah divaksinasi. "Kemungkinan sembuh juga besar," ujar dia.

Vaksinasi juga dapat mencegah terjadinya beban pada fasilitas kesehatan.

Sementara itu, Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman juga menilai penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro akan sulit untuk diterapkan.

"Karena (Omicron) sudah ke mana-mana. Akan jadi banyak orang yang masuk kasus kontak," ujar dia.

Untuk itu, ia menilai pentingnya isolasi dan karantina pada kasus kontak dan kasus konfirmasi. Selain itu, peningkatan cakupan vaksinasi di wilayah menjadi penting.

Vaksinasi dosis penguat (booster) juga perlu dilakukan pada individu yang telah melewati masa tujuh bulan sejak vaksinasi dosis terakhirnya.

Di sisi lain, ia menilai prtokol kesehatan dan surveilans perlu ditingkatkan. "Tracing, tracking harus benar-benar kuat," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan menerapkan lockdown berskala mikro apabila Omicron menyebar di masyarakat.

Lockdown skala kecil pernah dilakukan Rumah Sakit Wisma Atlet usai menemukan kasus pertama Omicron. RS tersebut memberlakukan isolasi ketat selama sepekan.

"Langkah lockdown di level mikro seperti dilakukan di Wisma Atlet dapat kami implementasikan seandainya terjadi transmisi lokal varian Omicron," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (27/12).

Sementara, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan mengatakan konsep micro lockdown menjadi bagian dari PPKM mikro di tingkat RT. "Ini tetap diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri untuk membatasi kegiatan masyarakat," ujar dia.

Reporter: Rizky Alika

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan