Setelah absen selama dua tahun, Indonesia akhirnya memberangkatkan 419 jamaah umrah ke Arab Saudi.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief ini merupakan kloter pertama jamaah umrah dalam beberapa tahun terakhir. Pandemi Covid-19 membuat Arab Saudi menutup pintu ke Mekkah dan Madinah sehingga jamaah Indonesia tidak bisa berkunjung.
Hilman menggaskan pemberangkatan jamaah umrah ini dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kementerian Agama membuat kebijakan umrah satu pintu dengan menggunakan asrama haji Jakarta sebagai lokasi pengecekan kesehatan dan titik awal keberangkatan.
Hilman juga mengatakan hanya penyelenggara perjalanan umrah yang punya penerbangan langsung dari Bandara Soekarno-Hatta yang diprioritaskan. “Kepulangan jamaah umrah juga harus mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Nasional,” ujarnya, dalam keterangan resmi, Sabtu (8/12).
Kepada para jamaah umrah, Hilman berpesan agar selalu menaati protokol kesehatan. "Jaga kepercayaan Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi,” ujarnya.
Hilman melanjutkan pihaknya tengah memfinalisasi regulasi tentang penyelenggaraan umrah di masa pandemi, termasuk yang terkait integrasi sistem dengan pemerintah Arab Saudi. Ini dilakukan untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan perlindungan jemaah.
"Proses verifikasi sertifikasi vaksin, tes kesehatan, karantina dan screening kesehatan dilaksanakan secara mudah, cepat, valid, akurat, serta menjamin kepatuhan persyaratan yang telah ditentukan oleh kedua negara, Indonesia dan Arab Saudi," kata Hilman.