Di era digital saat ini, minat masyarakat Indonesia terhadap investasi mengalami peningkatan. Ini ditunjukkan dengan berkembangnya sejumlah investor baru di pasar saham dan juga reksadana. Serta tumbuhnya kesadaran untuk melek terhadap ilmu investasi.
Kendati demikian banyak yang masih belum memahami apa itu investasi dan bagaimana tata caranya? Istilah investasi sering digunakan untuk penyebutan jenis penanaman modal besar, nyatanya investasi adalah aktivitas yang dapat ditemukan sehari-hari dalam skala kecil. Misalnya, menabung atau membeli produk dengan manfaat jangka panjang.
Menurut beberapa pakar ekonomi, aktivitas investasi sangat disarankan untuk mengelola sumber daya terbatas karena berfokus pada pengembangan nilai aset, bukan sekadar pengendapan. Anda tertarik untuk melakukan investasi? Jangan tergesa-gesa mengambil keputusan, simak penjelasan apa itu investasi hingga contoh dan jenis-jenisnya dalam artikel disini!
Penjelasan Singkat Mengenai Investasi
Mengutip situs informasi keuangan Prospeku.com, investasi adalah aktivitas penanaman modal untuk dapat ditarik di masa depan dengan nilai yang lebih besar. Singkatnya, melalui investasi, seseorang berharap nilai dari suatu aset akan meningkat seiring waktu.
Adapun aset-aset investasi bisa berupa tenaga, waktu, emas, saham, reksadana dan sebagainya. Definisi apa itu investasi juga disebutkan dalam KBBI sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Keuntungan Investasi
Tujuan dari investasi adalah menghasilkan pendapatan. Perlu dipahami bahwa keuntungan yang didapatkan dari investasi dapat berupa bunga, deviden, royalti atau uang sewa. Selain itu, ada beberapa manfaat lain dari investasi, di antaranya:
1. Jaminan Ketersediaan Bahan Baku
Manfaat pertama dari investasi adalah sebagai jaminan pada usaha produksi bahan baku yang berkaitan dengan bisnisnya. Dengan demikian, instansi tersebut dapat memastikan ketersediaan bahan baku yang diperlukan untuk operasional perusahaan utama.
2. Memenuhi Ketersediaan Kebutuhan di Masa Depan
Keuntungan berikutnya adalah demi persiapan kebutuhan tidak terduga di masa mendatang. Nilai aset yang cenderung naik akan menjadi sarana mencari keuntungan yang dapat sewaktu-waktu dicairkan atau ditukarkan dengan sumber daya lain ketika dibutuhkan.
3. Belajar Hidup Berhemat
Rutin melakukan investasi, akan memunculkan semangat dalam diri agar bisa menabung untuk masa depan. Dengan demikian, investor dapat lebih terlatih untuk mengalokasikan pendapatannya pada aset jangka panjang ketimbang jatuh pada tindakan konsumtif dan impulsif. Hal ini mendorong gaya hidup hemat dan bebas utang.
4. Menjadi Pengendali dari Suatu Perusahaan
Adapun manfaat paling besar dari berinvestasi adalah nilai yang dapat berupa penanaman modal di suatu perusahaan. Adanya kepemilikan sebagian ekuitas menjadikan kehendak investor diperhitungkan dalam pengambilan keputusan pada perusahaan tersebut. Pada beberapa kondisi, seseorang berinvestasi untuk menjaga atau menciptakan hubungan baik antar perusahaan.
Aneka Jenis Investasi
Dalam berinvestasi, seseorang haru memhami tujuan yang mana akan membedakan jenisnya menjadi investasi jangka panjang, menengah, dan investasi jangka pendek. Beda jangka waktu tentu juga beda strategi dan instrumen investasinya.
1. Investasi Jangka Pendek
Jenis investasi pertama adalah jangka pendek yang berlangsung antara kurang dari satu tahun hingga tiga tahun saja.
2. Investasi Jangka Menengah
Investasi jangka menengah adalah ketika seseorang memiliki tujuan finansial antara 3 hingga 10 tahun, maka hal ini bisa disebut dengan investasi jangka menengah.
3. Investasi Jangka Panjang
Investasi ini berlangsung saat proses menabungnya di atas 10 tahun, maka investasi ini sudah masuk dalam kategori investasi jangka panjang. Tujuan-tujuan investasi itu bisa berupa biaya pendidikan anak, biaya penyelenggaraan pesta pernikahan anak, pembelian aset ke anak cucu, dan dana pensiun.
Produk Investasi
Adapun produk investasi merupakan jenis aset yang menjadi objek penanaman modal. Berikut merupakan beberapa instrumen investasi populer di Indonesia, diantaranya:
1. Reksadana
Jenis investasi ini merupakan yang paling banyak diminati. Calon investor baru sangat dianjurkan untuk memahami apa itu investasi reksadana. Pasalnya, produk ini hanya memerlukan sedikit modal, mulai dari Rp100.000, dengan sistem pengelolaan otomatis di bawah manajer investasi.
2. Saham
Saham menjadi salah satu bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Lalu bagaimana dengan resikonya? Tenang saja, saham merupakan salah satu instrumen investasi dengan resiko yang rendah.
Meskipun nampak mahal, tidak diperlukan modal yang besar untuk melakukan investasi saham. Selain itu, investor baru juga dapat belajar cara mengelola saham dari tenaga profesional untuk menyusun strategi meningkatkan keuntungan dan menghindari kerugian.
3. Emas
Selanjutnya adalah emas yang memiliki nilai peningkatan stabil setiap tahunnya, sehingga dapat menjadi alternatif jenis investasi aman. Selain itu, emas juga bisa menjadi pilihan tepat untuk Anda yang lebih menghendaki produk investasi fisik dengan nilai intrinsik jelas.
Sebagaimana dikutip dari Prospeku.com bahwa investasi emas dilakukan dalam bentuk batangan, bukan perhiasan. Hal ini karena kemurnian emas menjadi poin penting untuk menentukan nilainya. Anda dapat membeli jenis emas batangan murni di toko atau melalui aplikasi terpercaya.
Contoh Investasi
Dalam sebuah transaksi pasar di tahun 2012, Andien membeli satu gram emas batangan seharga Rp350.000 per gram. Setelah disimpan selama 10 tahun, harga emas naik menjadi Rp550.000 per gram. Andien memutuskan untuk menjual emasnya dengan keuntungan sejumlah Rp200.000.
Hingga puncaknya di tahun 2022, uang yang disimpan untuk investasi tersebut memiliki selisih harga jual dan beli investasi adalah perhitungan keuntungan selama jangka waktu 10 tahun.
Demikian artikel tentang investasi adalah ( pengertian, contoh, jenis) yang dapat Anda pelajari untuk tujuan ekonomi mendatang.