Kemenkes Prediksi Puncak Kasus Covid-19 Omicron Pekan Pertama Februari

Pixabay/Alexandra_Koch
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Penulis: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
11/1/2022, 15.54 WIB

Gelombang kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia tinggal menunggu waktu seiring terjadinya penularan atau transmisi lokal. Kementerian Kesehatan memperkirakan puncak kasus varian Omicron terjadi pada Februari mendatang.

"Prediksinya pada minggu pertama dan kedua Februari," kata Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi kepada Katadata.co.id, Selasa (11/1).

Kementerian Kesehatan mengacu pada data rata-rata puncak kasus Omicron di beberapa negara yang terjadi 38 hari sejak kenaikan kasus. Hal ini terjadi di Zambia, Inggris Raya, dan Afrika Selatan.

Di Zambia, kenaikan kasus Omicron terjadi pada 2 Desember 2021. Kemudian, puncak penularan terjadi pada hari ke-34 setelahnya, yaitu 4 Januari 2022.

Adapun di Inggris Raya, kenaikan kasus Omicron terjadi pada 28 November 2021. Puncak kasus pun terjadi pada 4 Januari 2022 atau 37 hari setelah kenaikan kasus.

Begitu pula di Afrika Selatan. Puncak kasus terjadi pada 19 Desember 2021 atau 42 hari setelah tanggal kenaikan Omicron pada 8 November 2021.

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman memperkirakan puncak kasus Omicron terjadi pada Februari-Maret mendatang. "Ini menjadi prediksi paling kuat," ujar dia.

Ia memperkirakan, gelombang Omicron akan terjadi dengan cepat dibandingkan gelombang sebelumnya, yaitu selama satu bulan. Bahkan, gelombang kasus Omicron bisa lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan kasus varian Delta.

Namun, kemampuan pemerintah dalam mendeteksi kasus infeksi masih rendah. Oleh karena itu, kasus konfirmasi yang ditemukan kemungkinan hanya setengah dari kasus sesungguhnya. "Kecuali ada peningkatan masif agresif dari testing dan menurut saya itu agak sulit," katanya.

Sebelumnya, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Amerika Serikat memperkirakan kasus Covid-19 di Indonesia akan mencapai 387 ribu kasus per hari pada 1 April 2022. Namun, Nadia menilai kasus corona di Tanah Air tidak akan mencapai angka tersebut.

Kemenkes memperkirakan kasus Covid-19 akan mencapai 20 ribu-25 ribu kasus per hari. "Kalau sampai sejumlah itu (387 ribu kasus) per hari rasanya tidak. Perkiraan kami maksimum sekitar 20 ribu-25 ribu," kata Nadia.

Kasus Covid-19 masih bisa lebih rendah dari kisaran 20 ribu-25 ribu per hari. Di sisi lain, masih ada potensi kasus harian mencapai 50 ribu kasus per hari.

Reporter: Rizky Alika