Saat seseorang mengalami ketakutan atau syok, tangan dapat bergerak dengan sendirinya dan tidak terkontrol. Hal tersebut dinamakan tremor.
Tremor adalah gerakan involunter dan ritmik (sering disebut sebagai osilasi regular) pada satu atau lebih bagian tubuh. Bagian anggota tubuh yang terkena tremor biasanya tangan, lengan serta tungkai. Tremor biasanya akan berhenti sendiri dan hanya berlangsung sebentar. Penjelasan ini tercantum dalam buku Crash Course Neurologi - Edisi Indonesia Ke-4.
Prof. Dr. Satyanegara MD dalam buku Ilmu Bedah Syaraf IV menjelaskan, tremor adalah serentetan gerakan involunter berupa getaran yang timbul akibat kontraksi otot-otot secara bergantian.
Tremor merupakan gangguan gerakan umum yang paling sering mempengaruhi tangan, tetapi juga dapat terjadi di lengan, kepala, pita suara, batang tubuh, dan kaki. Tremor dapat terjadi pada waktu yang terpisah atau konstan.
Penyebab Tremor
Menurut National Institute of Neurological Disorders, tremor disebabkan oleh masalah di bagian dalam otak yang mengontrol gerakan. Sebagian besar jenis tremor tidak diketahui penyebabnya, meskipun ada beberapa bentuk yang tampaknya menurun dalam keluarga.
Penyebab tremor yang paling umum adalah kelelahan otot, terlalu banyak mengonsumsi kafein, dan stres. Tremor dapat terjadi dengan sendirinya atau merupakan gejala yang berhubungan dengan sejumlah gangguan neurologis, antara lain:
- Multipel sklerosis.
- Stroke.
- Cedera otak traumatis
- Penyakit neurodegeneratif yang mempengaruhi bagian otak (misalnya, penyakit Parkinson).
Beberapa penyebab tremor lain yang diketahui meliputi:
- Penggunaan obat-obatan tertentu (khususnya obat asma, amfetamin, kafein, kortikosteroid, dan obat yang digunakan untuk gangguan psikiatri dan neurologis tertentu).
- Penyalahgunaan atau penarikan alkohol.
- Keracunan merkuri.
- Tiroid yang terlalu aktif
- Gagal hati atau ginjal
- Kecemasan atau panik.
Gejala Tremor
National Institute of Neurological Disorders menjelaskan beberapa gejala tremor sebagai berikut.
- Gemetar pada bagian tangan, lengan, kepala, kaki, atau batang tubuh.
- Suara gemetar.
- Kesulitan menulis atau menggambar.
- Masalah memegang dan mengendalikan peralatan, seperti sendok.
Beberapa tremor dapat dipicu oleh atau menjadi lebih buruk selama masa stres atau emosi yang kuat. Tremor juga dapat terjadi ketika seseorang kelelahan secara fisik, berada dalam postur tertentu, atau melakukan gerakan tertentu.
Apakah Tremor Berbahaya?
Menurut National Institute of Neurological Disorders, tremor tidak dianggap sebagai kondisi yang berbahaya bagi kesehatan. Tremor paling sering terjadi pada orang dewasa paruh baya dan lebih tua, meski dapat terjadi pada usia berapa pun. Gangguan ini umumnya mempengaruhi pria dan wanita secara setara.
Pada kasus tremor ringan, penderita dapat terganggu dalam melakukan aktivitas normal sehari-hari, seperti bekerja, mandi, berpakaian, dan makan. Ketika seseorang mengalami stres, kecemasan, atau ketakutan berlebih, tremor dapat terjadi. Setelah perasaan mereda, tremor biasanya berhenti.
Meski demikian, ada beberapa kondisi berbahaya yang menyebabkan tremor. Kondisi tersebut meliputi penyakit Parkinson, hipertiroidisme, feokromositoma (tumor jinak kelenjar adrenal), penyakit Wilson (kondisi langka di mana tembaga terakumulasi di otak dan hati), dan gangguan lainnya.
Jenis-Jenis Tremor
National Institute of Neurological Disorders membedakan tremor menjadi dua jenis, yaitu tremor istirahat dan tremor aksi.
Tremor Istirahat
Tremor saat istirahat terjadi saat otot rileks, seperti saat tangan bertumpu di pangkuan. Saat terjadi tremor, tangan, lengan, atau kaki seseorang dapat bergetar bahkan ketika sedang istirahat.
Seringkali, tremor istirahat hanya mempengaruhi tangan atau jari. Jenis tremor ini sering terlihat pada orang dengan penyakit Parkinson dan disebut tremor “pillrolling” karena gerakan jari dan tangan yang melingkar menyerupai menggulung benda kecil atau pil di tangan.
Tremor Aksi
Tremor aksi merupakan tremor yang timbul pada saat melakukan aktivitas atau posisi tertentu dan menghilang saat istirahat. Tremor aksi terjadi dengan gerakan sukarela otot. Sebagian besar jenis tremor dianggap sebagai tremor aksi.
Ada beberapa sub-klasifikasi dari tremor aksi, yaitu:
- Tremor postural: Terjadi ketika seseorang mempertahankan posisi melawan gravitasi, seperti memegang lengan terentang.
- Tremor esensial atau kinetik: Dikaitkan dengan gerakan sukarela apa pun, seperti menggerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah atau menutup dan membuka mata.
- Tremor intensi: Dihasilkan dengan gerakan terarah menuju target, seperti mengangkat jari untuk menyentuh hidung. Biasanya tremor akan menjadi lebih buruk saat seseorang semakin dekat dengan target mereka.
- Task-specific tremor: merupakan tremor kinetik yang muncul atau dipicu oleh aktivitas tertentu yang membutuhkan ketrampilan, seperti menulis, berbicara, memainkan musik instrumental (tremor okupasi).
- Tremor isometrik: Tremor yang terjadi pada kontraksi otot volunter melawan suatu tahanan konstan, seperti mendorong dinding, menekan telapak tangan pemeriksa.
Dari klasifikasi tremor tersebut, tremor esensial merupakan tremor yang paling umum terjadi dan biasanya berkembang dalam waktu bertahun-tahun. Umumnya, tremor ini tidak berhubungan dengan proses penyakit apa pun.
Gejalanya meliputi tangan gemetar saat beraktivitas, suara bergetar saat berbicara, kesulitan berjalan, dan lainnya. Tremor esensial disebabkan oleh stres, kelelahan kelaparan, kaefein, rokok, dan suhu ekstrem.
Cara Mengatasi Tremor
Harvard Health Publishing merekomendasikan cara menghilangkan tremor sebagai berikut.
- Hindari kafein karena dapat memperburuk gejala tremor.
- Saat menggunakan tangan, dekatkan siku ke tubuh untuk mengatasi tremor.
- Untuk mengatasi tremor kepala, coba putar kepala ke samping.
- Kurangi stres karena dapat memperburuk tremor.
- Buat tubuh menjadi rileks untuk menghilangkan tremor.
Pengobatan Tremor
Mengutip Columbia University Irving Medical Center dalam Neurosurgery.columbia.edu, pada beberapa pasien, tremor dapat dikurangi dengan memberatkan anggota badan, biasanya dengan memberikan beban pada pergelangan tangan.
Cara tersebut berfungsi untuk meredam tremor sehingga memberikan sedikit kelegaan atau meningkatkan fungsi. Kecemasan dan stres dapat memperburuk tremor, sehingga teknik relaksasi non-medis dapat efektif bagi beberapa pasien.
Jika dibutuhkan, dokter dapat meresepkan beberapa obat-obatan dalam pengobatan tremor sebagai berikut.
- Primidon: Efektivitasnya terbukti untuk pasien yang mengalami tremor akibat epilepsi.
- Propranolol: Jenis obat ini efektif pada 40-50 persen pasien tetapi kurang bermanfaat dalam mengurangi tremor kepala dan suara.
- Obat penenang: Contohnya alprazolam dan clonazepam dapat membantu beberapa orang dengan tremor.
- Suntikan toksin botulinum: Obat ini dapat mengatasi hampir semua jenis tremor dan sangat berguna untuk tremor kepala.
Anda harus berkunjung ke dokter jika tiba-tiba mengalami tremor yang tidak dapat dijelaskan.