Protagonis Adalah Tokoh Utama Cerita, Begini Cara Membuatnya

Century Studios
Protagonis adalah tokoh utama dalam cerita.
Penulis: Husen Mulachela
Editor: Safrezi
13/1/2022, 11.44 WIB

Protagonis adalah tokoh dalam sebuah cerita. Tokoh ini berfungsi untuk menggerakan cerita, mulai dari babak awal (pengenalan) hingga ke babak akhir cerita (resolusi).

Apa itu Protagonis?

Mengutip buku "Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku untuk Kelas XII SMA dan MA Program IPA/IPS" oleh Atep Tatang dkk, penokohan termasuk dalam unsur intrinsik cerita, yaitu unsur yang membangun cerita dari dalam.

Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam sebuah cerita. Penokohan adalah gambaran mengenai pelaku atau tokoh-tokoh cerita, baik dalam keadaan lahirnya maupun keadaan batinnya.

Lalu, apa itu protagonis?

Protagonis dapat diartikan sebagai tokoh yang menampilkan sesuatu sesuai pandangan dan harapan pembaca atau penonton. Protagonis seringnya menggambarkan watak yang baik dan positif. Tokoh ini dapat menyita empati dan perhatian mereka yang menikmati karya.

Tokoh protagonis adalah tokoh yang biasanya menjadi pemeran baik dalam sebuah cerita. Protagonis umumnya menjadi pemeran utama dalam sebuah cerita, film, atau serial. Tokoh ini digambarkan sebagai seseorang yang memiliki sikap baik dan positif. Sikap protagonis dalam sebuah cerita biasanya dermawan, jujur, rendah hati, tidak sombong, sabar, dan setia kawan.

Protagonis adalah siapa yang menjadi fokus cerita. Mereka biasanya orang terbaik untuk ditempatkan di dalam situasi yang akan dibangun dalam cerita dan bisa menawarkan beragam konflik dan perjalanan yang panjang.

Membuat Protagonis

Mengutip buku "Screenplay" oleh Syd Field, terdapat empat kualitas penting yang mesti diperhatikan dalam merancang karakter yang baik, termasuk dalam membuat protagonis, yaitu:

  • Karakter memiliki kebutuhan dramatis yang kuat dan jelas.
  • Mereka memiliki sudut pandang individu.
  • Mereka mempersonifikasikan suatu sikap.
  • Mengalami semacam perubahan atau transformasi.

Untuk membuat karakter yang baik bisa dilakukan dengan mulai mencari tahu apa kelebihan dan kekurangan karakter. Bisa satu atau banyak hal.

Kelebihan dan kekurangan karakter bisa jadi sesuatu yang sangat sederhana, namun sudah ditampilkan di awal cerita, sehingga pembaca atau penonton mengetahui tokoh seperti apa yang akan mereka ikuti di dalam cerita tersebut.

Selain kelebihan dan kekurangan, hal yang tak kalah penting lainnya yang mesti dipikirkan oleh penulis atau pembuat cerita ialah mengetahui apa keinginan (want) dan kebutuhan (need) protagonis.

Keinginan karakter adalah sesuatu yang menggerakan cerita. Karakter merasa harus memeroleh hal tersebut agar hidupnya bahagia, lengkap, tenang, dan sebagainya. Lalu, mengapa karakter menginginkan hal tersebut? Untuk menjelaskannya perlu melihat kebutuhannya.

Sesuai namanya, kebutuhan adalah sesuatu yang sebenarnya dibutuhkan karakter dalam hidupnya. Kebutuhan tersebut hanya bisa terpenuhi dengan mempelajari kebenaran atau kenyataan yang nantinya dialami karakter dalam cerita. Di akhir suatu cerita, terkadang keinginan protagonis tidak tercapai, namun kebutuhannya terpenuhi.

Kebutuhan protagonis belum tentu diketahui oleh karakter itu sendiri dan pembaca atau penonton. Tetapi, hal ini mesti diketahui dan dipahami oleh penulis atau pembuat cerita.

Jenis Tokoh Protagonis

Mengutip dari litcharts.com, tokoh protagonis dibagi menjadi empat jenis yaitu pahlawan (hero), anti pahlawan (antihero), protagonis penjahat, dan protagonis pendukung. Jenis tokoh ini ada dalam cerita, serial, dan film sehingga konflik cerita semakin berkembang.

Pahlawan

Dalam bahasa Inggris pahlawan disebut hero atau heroine untuk pahlawan wanita. Pahlawan adalah karakter dalam karya sastra untuk mengatasi konflik dan mencapai semacam kesuksesan.

Sifat pahlawan ini digambarkan berani, tekun, cerdas, dan mau berkorban untuk kepentingan bersama. Contoh karakter pahlawan ini adalah profesor Dumbledore dalam novel Harry Potter.

Antihero atau Antiheroine

Anti Pahlawan adalah jenis protagonis yang memiliki sikap berbeda dengan pahlawan. Karakter anti hero ini berbeda dengan tokoh pahlawan karena mereka tidak punya moral dan niat mulia. Karakter anti hero ini bisa jadi awalnya penjahat dan tidak bermoral. Contoh karakter anti hero yaitu Venom.

Penjahat Protagonis

Karakter penjahat umumnya identik dengan tokoh jahat atau antagonis. Dalam sebuah cerita, bisa saja tokoh penjahat omo berubah sikapnya. Penjahat bisa menjadi tokoh protagonis ketika karakter utama mendorong cerita ke depan untuk menarik simpati penonton. Contoh penjahat protagonis adalah Loki dalam film Avengers.

Protagonis Pendukung

Tokoh protagonis pendukung seringkali muncul dalam sebuah cerita. Mereka bisa menceritakan karakter tokoh utama, menurut sudut pandang mereka.