Karikatur: Sejarah, Ciri-Ciri, Jenis dan Cara Membuat

kemlu.go.id
Karikatur karya Edi Dharma yang berhasil memenangkan Grand Prix Award pada Pameran Karikatur Mobil Internasional Zagreb yang ke-13
Editor: Safrezi
25/1/2022, 10.07 WIB

Karya seni tersedia dalam berbagai bentuk dan gaya. Kreativitas para seniman menciptakan berbagai bentuk karya seni yang menarik, termasuk karikatur. Menurut G. M. Sudarta dalam buku 40th Oom Pasikom, karikatur adalah gambar mudah diingat yang disertai dengan komentar satiris pendek yang sangat menghibur dan kaya dengan penafsiran.

Indiria Maharsi dalam buku Ilustrasi menjelaskan, karikatur adalah bagian dari kartun yang dibuat dengan mendistorsi atau mendeformasi wajah dari tokoh yang dijadikan sebagai bahan objeknya.

Tokoh-tokoh karikatur diciptakan dengan mendistorsi atau mendeformasi wajah. Deformasi yang dimaksud adalah merubah susunan bentuk dengan sengaja untuk kepentingan seni sehingga bentuk yang baru tidak berwujud sama seperti bentuk awal. Dengan demikian, karikatur juga dapat dikatakan sebagai gambar olok-olok.

Menurut G. M. Sudarta, tujuan karikatur adalah untuk mendorong lahirnya pemikiran ulang dan penciptaan ulang realitas guna mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Karikatur dapat memuat pesan atau sindiran yang humoris.

Tema yang sering muncul dalam gambar karikatur melibatkan pejabat pemerintah serta kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini. Beberapa karikatur yang terkenal di Indonesia adalah Oom Pasikom di Kompas, Keong di Sinar Harapan, dan Mang Ohle di Pikiran Rakyat.

Sejarah Karikatur

Menurut publikasi museum seni Tate, karikatur berasal dari bahasa Italia ‘caricatura’ yang berarti 'memuat' atau 'melebih-lebihkan'. Pada tahun 1590-an, seniman Italia Annibale Carracci dan saudaranya, Agostino, menggunakan istilah tersebut untuk beberapa sketsa potret berlebihan yang mereka buat.

Kata ‘karikatur’ pertama kali tercatat dalam bahasa Inggris pada tahun 1748. William Hogarth menciptakan karya berjudul “O the Roast Beef of Old England” yang menampilkan karikatur seorang biarawan Prancis dan tentara Prancis. Sejak saat itu, seni karikatur kemudian menyebar secara luas di Inggris.

Karya William Hogarth merupakan terobosan untuk karikatur dalam dunia politik. Berdasarkan buku Katakan dengan Karikatur, perkembangan karikatur selanjutnya pada awal abad ke-20 dimulai dengan karikaturis asal Meksiko bernama Marius de Zayas.

Pada saat itu, karikatur mengalami perkembangan yang sangat dramatis, terutama setelah Perang Dunia I berakhir. Di awal tahun 1970, karikatur dengan genre politik menjadi populer. Beberapa tema yang diangkat meliputi perang Vietnam, skandal Watergate, kebudayaan, feminisme, hingga hak-hak sipil.

Ciri-Ciri Karikatur

Bersumber dari buku Bahasa Jurnalistik, berikut ciri-ciri karikatur.

  • Berisi nada satir atau sindiran terhadap situasi sosial atau perilaku tertentu.
  • Terdiri dari beberapa gambar yang mengandung cerita.
  • Pemuatannya di halaman opini pada media.

Jenis Karikatur

Dalam buku Katakan dengan Karikatur dijelaskan jenis karikatur sebagai berikut.

  • Karikatur Jurnalistik: Jenis karikatur ini merupakan gambar karikatur yang digunakan untuk menafsirkan sebuah berita di dalam bentuk grafis lengkap dengan sudut pandang kritis.
  • Karikatur Realitas: Jenis karikatur ini membahas beberapa masalah yang ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
  • Karikatur Politik: Merupakan karikatur yang terkait dengan masalah politik atau beberapa fakta yang ada di dalam kehidupan nyata. Tujuannya tidak lain untuk melebihkan beberapa figur tertentu atau situasi tertentu untuk mengomunikasikan kritik tertentu.

Cara Membuat Karikatur

Bersumber dari buku Katakan dengan Karikatur, hal terpenting dalam pembuatan karikatur adalah kemiripan objek dengan aslinya. Alat yang digunakan termasuk pensil, pensil warna, spidol, bolpoin, dan media lain sesuai keinginan.

Adapun cara membuat karikatur dijelaskan sebagai berikut.

1. Pemilihan Tema

Tema sangat berpengaruh dalam pembuatan karikatur. Beberapa tema yang dapat digunakan meliputi politik, ekonomi, kesehatan, sosial, budaya, agama, dan sebagainya. Objek karikatur dapat berupa tokoh yang sedang menjadi perbincangan.

Pemilihan tokoh sebagai objek harus diperhatikan dengan bijak. Artinya, karikatur tokoh tidak boleh menyudutkan suku, agama, dan ras.

2. Proses Kreatif

Gambar karikatur adalah suatu media penyampai pesan secara sederhana dan menyalahi anatomi. Untuk mencapai kesederhanaan tersebut, seniman perlu mempelajari secara jeli dan tekun, serta humoris.

Dalam proses kreatif dibutuhkan wawasan dan teknik agar gambar karikatur dapat membuat orang-orang terkesan, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima masyarakat. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam proses kreatif meliputi:

  • Foto wajah tokoh yang akan digambar.
  • Mengenali karakter wajah tokoh.
  • Pesan yang akan kita sampaikan (tidak mengandung SARA).
  • Mengandung selera humor.
  • Media yang digunakan (manual atau komputer).

3. Memerhatikan Ekspresi

Ekspresi merupakan hal yang mutlak dalam membuat karikatur. Ini merupakan daya tarik bagi penikmatnya. Ekspresi yang berlebihan dalam karikatur membuatnya berbeda dengan gambar yang lain. Pelukisannya dapat ditampilkan pada wajah dan anggota tubuh lain sehingga unik dan humoris.

4. Menyesuaikan Media atau Sasaran

Setelah menentukan tema, pilih sasaran untuk gambar karikatur yang dibuat. Sasar tersebut dapat berupa majalah atau koran yang mana dapat memuat pesan politik.