RS Fokus Kasus Berat, Pasien Gejala Ringan Omicron Diminta Isoman

123rf.com/grispb
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
4/2/2022, 11.15 WIB

Kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat dalam beberapa pekan belakangan seiring masuknya varian Omicron. Oleh sebab itu Kementerian Kesehatan meminta pasien corona tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Hal ini lantaran karakteristik gejala ringan serta kesembuhan tinggi dari Omicron dibandingkan Alfa, Beta, dan Delta. Sedangkan rumah sakit akan diprioritaskan bagi pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, serta memerlukan oksigen.

“Pasien masuk rumah sakit, sebanyak 85% sudah sembuh, sedangkan yang kasus berat, kritis, hingga membutuhkan oksigen sekitar 8%,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulis, Jumat (4/2).

Kemenkes juga menjelaskan adanya lima derajat gejala Covid-19 seperti diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/4641/2021. Pertama adalah tanpa gejala yakni tidak ditemukan tanda-tanda klinis.

Kedua, gejala ringan yakni pasien tak menunjukkan bukti pneumonia virus, frekuensi napas 12-20 kali per menit, dan saturasi lebih besat dari 95%. Gejala ringan yang muncul antara lain demam, batuk, kehilangan nafsu makan, hilang penciuman, atau hilang pengecapan.

Sedangkan gejala sedang ditandai demam, batuk, sesak, napas cepat, serta saturasi oksigen 93%. Adapun gejala berat memiliki tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak napas ditambah satu gejala dari: frekuensi napas di atas 30 kali per menit, distres pernapasan berat, atau saturasi di bawah 93%.

Adapun gejala kritis adalah pasien dengan gejala gagal napas, komplikasi infeksi atau kegagalan multiorgan. Nadia juga meminta pasien isoman dengan saturasi di atas 95% tidak khawatir. Jika mereka mengalami gejala batuk, flu, demam dapat berkonsultasi lewat telemedisin hingga puskesmas.

Nadia juga meminta masyarakat tidak lengah dengan protokol kesehatan di tengah meroketnya kasus Omicron. “Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan kurangi mobilitas,” kata Nadia.