Daftar 10 Mall Paling Abai PeduliLindungi, Termasuk Plaza Festival

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Pengunjung memindai QR Code dengan aplikasi PeduliLindungi saat hari pertama pembukaan mal di Beachwalk Shopping Center, Kuta, Badung, Bali, Rabu (8/9/2021).
Penulis: Antara
Editor: Maesaroh
10/2/2022, 11.48 WIB

Kementerian Kesehatan mengumumkan 10 pusat perbelanjaaan atau mall dan restoran yang dianggap paling tidak patuh pada penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Sebagian besar dari mal dan restoran tersebut berada di luar wilayah Jabodetabek.

Catatan Kementerian Kesehatan diperoleh dari laporan selama kurun 23 Januari hingga 6 Februari 2022.

"Laporan ini berdasarkan data monitoring yang dihimpun Kemenkes dari aktivitas penggunaan aplikasi PeduliLindungi di mall, hotel, restoran dan tempat wisata," kata Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi, seperti dikutip dari Antara.

Dalam laporan tersebut, Kemenkes mengumumkan sepuluh besar fasilitas publik dalam skala nasional dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi rata-rata satu pengunjung per hari dalam kurun dua pekan.

 Ke-10 mall tersebut adalah:
1. Linggajati Plaza Jombang di Jawa Timur
2. Ramayana Cimone Tangerang di Banten
3. Bata CBD Ciledug Tangerang di Banten
4. Matahari Pekalongan di Jawa Tengah
5. Daya Grand Squere Makassar di Sulawesi Selatan
6.  Artha Sedana Negara Jembrana di Bali
7. Ramayana Bungur Asih Sidoarjo di Jawa Timur
8. Cileungsi Trande Center Bogor di Jawa Barat
9. Plaza Festival Jakarta Selatan
10. Transmart Kiara Condong Bandung di Jawa Barat

 Sementara pada fasilitas hotel yang menunjukkan okupansi rata-rata satu tamu pada penggunaan PeduliLindungi di antaranya Zoom Hotel Surabaya, Viva Hotel Kediri, Zodiak Kebon Jati Bandung,  dan Whiz Residance Surabaya.

Juga, Zest Airport Tangerang, Widitya In Yogyakarta, Zen Resort Buleleng Bali, Votel Grand Hotel Tulung Agung, Wisma Suryokencono Semarang, serta Wisma Bahari Parapat Simalungun.

Pengguna PeduliLindungi yang juga berkisar satu pengunjung dalam kurun yang sama juga dilaporkan dari pengelola restoran di antaranya Zenbu Deli Park Mal Medan, Yeh Gangga Beach Club Tabanan, dan Zenbu Central Park Mal Jakarta.

Juga, Yoshinoya Botani Square Bogor, Yummy Belitung, Yoshinoya Mall Olympic Garden Malang, Yumeya Jakarta Selatan, Tema Kitchen Restaurant Badung, Yoshinoya Wisma KEIAI Jakarta Pusat, dan Yoshinoya Plaza Festival Jakarta Selatan.

 Situasi yang sama juga dilaporkan dari destinasi wisata di antaranya Wukirsari Bantul, Wisata Agrojolong Pati Jawa Trita dan Kuliner Jahe Klenting Ngawi, dan Bukit Baros Sukabumi.

Destinasi wisata lain adalah Pemandian Bektiharjo Tuban, Bumi Ganjaran Lamongan, Kolam Rekreasi Diodberawah Jembrana, Alam Curug Badak Batu Hanoman Tasik, Negeri Dongeng Blitar, Bungur Pertanian Terpadu Karangrejo Tulung Agung.

Siti Nadia mengatakan laporan tersebut menunjukkan indikasi ketidakpatuhan pengelola maupun pengunjung dalam pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi sebagai aplikasi pelacak Covid-19 yang digunakan secara resmi untuk pelacakan kontak digital di Indonesia.

"Rata-rata okupansi mall berkisar 300 ribu hingga 500 ribu pengguna aplikasi dalam dua pekan, hotel 7 ribu hingga 13 ribu orang, restoran 6 ribu hingga 14 ribu orang dan tempat wisata 12 ribu hingga 87 ribu orang," katanya.

Kemenkes juga telah memberikan teguran terhadap pelaku usaha yang dinilai tidak patuh pada pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi sebab berpotensi besar memicu klaster penularan Covid-19.