Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif merupakan sesuatu yang perlu dipahami sebelum mulai menggarap suatu penelitian. Hal ini untuk memudahkan pendekatan mana yang cocok digunakan pada suatu penelitian tertentu.
Apa itu Penelitian?
Dalam bahasa Inggris penelitan disebut research dan resherce dalam bahasa Prancis. Re (kembali) dan to search (mencari). Dari penjelasan tersebut, penelitian bisa diartikan sebagai studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut (T.Hillway).
Sementara itu, menurut Leedy (1997:5), penelitan adalah suatu proses untuk mencapai (secara sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap masalah atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena.
Penelitian adalah upaya yang sistematis, logis, dan metodologis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan, mendeskripsikan, mengeksplanasikan, dan memprediksikan fenomena dengan cara memandang fenomena tersebut sebagai sekumpulan variabel atau hubungan antarvariabel.
Mengutip materi ajar “Metode Penelitian Komunikasi” oleh Agus Purbathin Hadi, macam-macam tujuan penelitan dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Eksplorasi (exploration), berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak.
- Deskripsi (description), berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain.
- Prediksi (prediction), berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y).
- Eksplanasi (explanation), mengkaji hubungan sebab-akibat di antara dua fenomena atau lebih.
- Aksi (action), dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu.
Dalam suatu bahasan terkait penelitian, tak jarang kita mendengarkan istilah kualitatif dan kuantitatif. Lalu, apa maksud kualitatif dan kuantitatif?
Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik.
Penelitian ini melakukan investigasi secara sistematis untuk meneliti sebuah fenomena dengan cara mengumpulkan data-data yang bisa diukur menggunakan ilmu statistik, matematika dan komputasi. Penelitian kuantitatif memiliki tujuan untuk mengembangkan teori hipotesis yang memiliki kaitan dengan fenomena-fenomena alam.
Dalam konsep penelitian kuantitatif, pengukuran adalah yang menjadi pusat penelitian. Hal ini karena hasil pengukuran dapat membantu untuk melihat adanya hubungan antara pengamatan empiris dengan hasil dari data-data. Penelitian kuantitatif juga mempunyai tujuan untuk membantu menemukan hubungan antara variabel yang ada dalam sebuah populasi.
Berdasarkan buku “Metode Penelitian” karya A. Muri Yusuf, disebutkan ada metode-metode yang digunakan dalam penelitian kuantitatif. Metode komparatif adalah metode di mana digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan antara variabel yang diteliti. Metode ini menerapkan kemampuan manipulatif sehingga data yang dihasilkan akan bersifat objektif dan akurat. Metode ini juga dilakukan sealami mungkin, sehingga perbedaan variabel akan terlihat jelas.
Sementara itu, metode deskriptif adalah metode yang digunakan dalam penelitian untuk menyampaikan fakta dengan cara mendeskripsikan dari apa yang diperoleh. Peneliti cukup menuliskan laporan pandangan mata, dengan menggambarkan subjek dan objek yang sedang diteliti.
Selain kedua metode di atas, ada juga metode korelasi. Metode korelasi adalah metode yang memiliki tujuan untuk menggambarkan lebih dari dua hasil penelitian. Metode ini lebih bagus untuk digunakan dalam membandingkan persamaan atau perbedaan sehingga hasil penelitian bisa lebih jelas. Metode korelasi lebih cocok untuk digunakan dalam penelitian yang memiliki tujuan untuk mengetahui titik tolak penelitian yang jelas.
Pendekatan Kualitatif
Pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek-aspek kecenderungan, non perhitungan numerik, situasional deskriptif, wawancara mendalam, analisis isi, bola salju dan story.
Jenis penelitian ini memiliki deskriptif, dan penelitian ini lebih cenderung menggunakan analisis. Dalam penelitian kualitatif proses dan makna lebih banyak ditonjolkan dengan menggunakan landasan teori sebagai panduan untuk fokus pada penelitian berdasarkan fakta yang ada di lapangan.
Peran dari landasan teori teramat penting demi menambahkan gambaran umum secara luas mengenai latar penelitian dan sebagai bahan sebuah pembahasan dari hasil penelitian. Penelitian kualitatif memiliki objek penelitian yang cukup terbatas. Dalam penelitian kualitatif, peneliti harus ikut serta dalam kondisi atau peristiwa yang diteliti, hal ini karena hasil dari penelitian kualitatif membutuhkan analisis yang mendalam dari peneliti.
Ada sejumlah metode yang bisa dipakai dalam penelitian kualitatif, yaitu metode fenomenologi, metode grounded theory, metode etnografi, metode studi kasus, dan metode narrative research. Metode narrative research adalah metode penelitian di mana si peneliti melakukan sebuah studi pada seseorang untuk mendapatkan data dari sejarah perjalanan kehidupannya.
Metode fenomenologi adalah metode di mana peneliti akan mengumpulkan data-data dengan observasi dari partisipan untuk mengetahui fenomena yang esensial dari para partisipan dalam pengalaman hidupnya. Sedangkan metode grounded theory adalah metode di mana peneliti menggeneralisasi objek yang diamati secara induktif, atau berinteraksi berdasarkan pandangan dari para partisipan yang diteliti.
Sedangkan metode etnografi adalah metode di mana peneliti akan melakukan studi pada budaya dalam suatu kelompok dan melalui observasi serta wawancara.
Untuk metode studi kasus, digunakan untuk memahami atau mendalami suatu alasan dari sebuah kasus yang terjadi. Kasus ini bisa menjadi dasar untuk digunakan dalam riset selanjutnya.
Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Aspek | Kuantitatif | Kualitatif |
Sifat realitas | Realitas tunggal, konkrit, teramati, dan dapat difragmentasi. | Realitas ganda (majemuk), hasil konstruksi dalam pengertian holistik. |
Interaksi peneliti dengan objek penelitian | - Independen, dualistik bahkan mekanistik.- Memisahkan antara peneliti sebagai subjek pelaku aktif dan objek penelitian sebagai objek pelaku pasif.- To solve the problem by surrounding the problem. | - Proses interaktif, tidak terpisahkan, partisipatif.- Ada substitusi situasi dan mutual experience, bersama-sama di suatu arena, tak terpisahkan, sangat mutual, tumpang tindih.- To solve the problem by penetrating the problem. |
Posibilitas generalis | - Bebas dari ikatan konteks dan waktu (nomothetic statements).- Peneliti dapat dibebani dengan percobaan tertentu, lalu diukur hasilnya. | - Terikat dari ikatan konteks dan waktu (idiographic statements).- Peneliti “masuk” dalam objek penelitian > agar mengerti, memahami, dan menghayati. |
Posibilitas kausal | - Memisahkan antara sebab riil temporal simultan yang mendahului sebelummelahirkan akibat-akibat.- On line process, satu arah, mulai dari awal sebab, proses, dan akhirnya akibat. | - Tidak memisahkan sebab dengan akibat > mengalir kontinyu terus menerus.- On cyclus process, kontinyu dan banyak. |
Peranan nilai | Bebas nilai, objektif dan harus seperti apa adanya. | Tidak bebas nilai, termasuk peneliti sendiri, subjektif |
Bagaimana Memulai Penelitian?
- Penelitian dapat dimulai dengan pengamatan suatu realitas (fenomena), dapat dipersempit pada suatu objek tertentu dan gejala yang menyertainya atau berdasar objek masalah tertentu semakin meluas atau menyebar.
- Aktivitas mengamati, membaca-baca literatur, membaca hasil-hasil penelitian, data pendukung, perenungan dan pemikiran dapat digunakan sebagai langkah awal kegiatan penelitian.
- Bangkitkan pertanyaan-pertanyaan tentang objek tersebut, “mengapa hal itu terjadi? faktor apa yang menyebabkan? apa hubungan dengan gejala yang lain? bagaimana keterkaitan objek itu dengan objek yang lain? objek mana yang lebih menarik dan layak untuk diteliti? mengapa objek itu lebih menarik dibandingkan yang lainnya?” dan seterusnya.