Bertemu Menlu Kanada, Jokowi Bahas G20 hingga Konflik Rusia-Ukraina

Antara
Presiden Joko Widodo menerima Menlu Kanada Melanie Joly di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/4). Foto: Antara
11/4/2022, 16.56 WIB

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (11/4). Dalam pertemuan itu,  Kanada juga membahas dukungannya kepada Indonesia terkait Presidensi G20. 

Joly juga akan berkomunikasi secara terbuka dengan Indonesia mengenai penyelenggaraan G20.  "Bagaimana sebaiknya atau cara yang paling baik G20 bekerja di tengah situasi yang sulit ini," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/4).

Retno mengatakan, situasi global saat ini tidak mudah. Meski begitu, Indonesia memperoleh dukungan dari seluruh anggota kelompok negara ekonomi terbesar dunia.

Sebagaimana diketahui, posisi Indonesia sebagai Presidensi G20 menghadapi tantangan di tengah konflik Rusia dan Ukraina. Dengan konflik tersebut, Amerika Serikat dan sejumlah negara menyatakan keberatannya jika Rusia hadir dalam G20.

Retno memastikan, dukungan dari anggota G20 akan mendorong Indonesia untuk mewujudkan Presidensi secara maksimal di tengah situasi yang sulit. "Dukungan yang diperoleh Indonesia dari semua anggota negara G20 sangat tebal, sangat kuat," katanya.

 Selain itu Jokowi sempat meminta RI dan Kanada mempercepat pembahasan negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau perundingan dagang kedua negara.

Ini lantaran Kanada merupakan salah satu mitra perdagangan dan investasi yang cukup penting bagi Indonesia untuk kawasan Amerika Utara. "Presiden mengatakan perlu dipercepat negosiasinya," 

Pada 2021, perdagangan antara Kanada dan Indonesia meningkat cukup signifikan, yaitu 30% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, investasi tumbuh hampir 4% dibandingkan 2020.

Dalam kesempatan itu, kedua negara juga membahas kerja sama untuk energi bersih, infrastruktur, dan lainnya. "Terdapat ketertarikan dari investor Kanada untuk terus berinvestasi di Indonesia," ujar Retno.

Reporter: Rizky Alika