Membaik, Ade Armando Boleh Keluar dari Ruang HCU

Antara
Pegiat media sosial sekaligus dosen UI Ade Armando. Foto; Antara
14/4/2022, 18.13 WIB

Polda Metro Jaya dalam tiga hari telah menangkap tujuh tersangka yang terlibat penganiayaan dosen Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial Ade Armando. Mereka adalah Muhammad Bagja, Komarudin, Dhia Ul Haq, Abdul Latif, Arif Pardhiani, Markos Iswan, dan Alfikri Hidayatullah.

Muhammad Bagja, Komarudin, Dhia Ul Haq, Abdul Latif, Markos Iswan, dan Alfikri Hidayatullah diduga melakukan pemukulan terhadap Ade Armando. Sedangkan Arif Pardhiani diduga sebagai provokator yang mengajak melakukan penganiayaan.

Menanggapi proses perkembangan kasus ini, Sekretaris Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada memberikan apresiasinya. 

"Kita sangat menghargai dan apresiasi aparat keamanan ya," kata Nong saat dihubungi Katadata, Kamis (14/4).

Sebagai sahabat Ade Armando, Nong mengecam aksi penganiayaan ini. Dia pun berharap agar semua tersangka yang terlibat dalam kasus penganiayaan ini mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatan mereka.

"Kita menuntut agar mereka benar-benar diadili dan dihukum seberat-beratnya," pintanya.

Nong juga menjelaskan mengenai perkembangan kondisi medis Ade Armando. Menurut Nong semakin hari terus menunjukkan perkembangan positif.

Bahkan, Ade Armando sudah diperbolehkan untuk meninggalkan ruangan High Care Unit (HCU), dan kini sedang berada di ruang rawat inap.

"Meski begitu bang Ade belum bisa ditengok dengan bebas, kecuali dengan persetujuan keluarga," jelasnya.

Saat ini tim dokter di Rumah Sakit Siloam Semanggi juga terus memantau secara intensif kondisi kesehatan Ade armando, untuk melihat perkembangan dari beberapa luka yang ia alami.

"Masih ada masalah pendarahan, masalah hidung dan kandung kemih, serta beberapa lebam dan baret di banyak bagian tubuhnya," jelas Nong.

Sementara terkait perkembangan kasus penganiayaan terhadap Ade Armando, Polda Metro Jaya masih memburu dua buronan. Mereka teridentifikasi bernama Ade Purnama, dan seorang tersangka yang tertangkap kamera sedang mengenakan topi. Pria ini sebelumnya disebut bernama Abdul Manaf, tetapi belakangan diketahui alat pengenal wajah salah mengidentifikasinya.

"Salah. Itu teknis kepolisian dia pakai topi jadi tertutup itu," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Endra Zulpan di Jakarta, Rabu (13/4) malam, seperti dikutip Antara.

Ade Armando mengalami penganiayaan di tengah-tengah demonstrasi mahasiswa pada Senin (11/4). Penganiayaan terjadi setelah Ade Armando selaku Ketua PIS menyelesaikan produksi konten mengenai demonstrasi mahasiswa di depan gerbang Gedung DPR/MPR RI Jakarta.

Berikut data mengenai kepercayaan masyarakat mengenai ketegasan Polri dalam penyimpangan anggotanya:

Reporter: Aryo Widhy Wicaksono