Kementerian Perhubungan menerjunkan Quick Response Team (QRT) untuk mengevakuasi 784 penumpang Kapal Motor (KM) Sirimau yang kandas di Perairan Lewoleba, NTT, Selasa (17/5).  Tidak ada korban jiwa dalam insiden kandasnya kapal KM. Sirimau tersebut.

Ratusan penumpang tersebut kemudian dievakuasi dengan menggunakan KM Sabuk Nusantara 108 yang disediakan oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero).

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Mugen S. Sartoto mengatakan bahwa kapal KM. Sirimau yang dioperatori oleh PT. Pelni kandas di ujung timur Pulau Ipet, dalam perjalanan dari Pelabuhan Lewoleba menuju Pelabuhan Maumere. Jarak tempuh antara lokasi kandasnya kapal tersebut dengan Pelabuhan Lewoleba sekitar satu jam.

"Petugas UPP Lewoleba dan PT Pelni serta Basarnas Lewoleba telah bergerak cepat melakukan penanganan kandas sesuai prosedur  sistem manajemen keselamatan (SMK) Kapal dan tidak ditemukan adanya kebocoran kapal," jelas Mugen dikutip dari keterangan pers, Kamis (19/5).

Dia memastikan seluruh penumpang kapal KM Sirimau dalam kondisi selamat. Penumpang telah dibawa ke pelabuhan Lewoleba untuk diangkut oleh kapal Pelni lainnya.

“Penumpang mendapatkan jaminan akomodasi dan makanan selama masa tunggu, serta meneruskan perjalanan hingga ke tempat tujuan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pelni," jelas Capt. Mugen.

Sementara itu, Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni, Opik Taupik, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat kejadian ini. Petugas juga telah melakukan upaya lepas kandas kapal KM. Sirimau pada saat kondisi pasang tertinggi yaitu Rabu (18/5). Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.

“Untuk itu kami kembali memperbantukan KM Sabuk Nusantara 108 guna membantu proses evakuasi penumpang KM Sirimau menuju pelabuhan selanjutnya dengan berkoordinasi kepada sejumlah pihak kepelabuhanan. Selanjutnya 784 penumpang KM Sirimau akan melanjutkan perjalanan dengan KM Sabuk Nusantara 108," terangnya.

Untuk sementara waktu, KM Sabuk Nusantara 108 akan melayani rute KM Sirimau hingga kapal berhasil dikeluarkan dari posisi kandas dan siap dioperasikan kembali. Adapun rute KM Sabuk Nusantara 108 yang diperbantukan untuk mengevakuasi penumpang KM Sirimau yaitu Kupang-Lewoleba-Maumere-Mananga-Lewoleba-Balauring-Balanusa-Kalabahi.

"Kepada  penumpang yang terdampak akibat kandasnya KM Sirimau, kami memperhatikan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan seluruh penumpang selama masa tunggu evakuasi. Seluruh penumpang pun dalam keadaan sehat dan selamat," ujar Opik.

KM Sirimau merupakan salah satu kapal PELNI yang memiliki kapasitas 1000 pax dengan rute Kupang-Lewoleba-Maumere-Baubau-Wanci-Namrole-Ambon-Sorong-Manokwari-Sorong-Ambin-Wanci-Baubau-Maumere-Lewoleba-Kupang.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia mencatat kecelakaan pelayaran paling banyak terjadi jika dibandingan moda transportasi lainnya. Pada 2021, ada 19 kasus kecelakaan pelayaran yang diinvestigasi KNKT.