7 Contoh Puisi Pendidikan Tentang Sekolah dan Pahlawan

Unsplash/Emmanuel Phaeton
Ilustrasi Buku
Editor: Intan
6/6/2022, 14.39 WIB

Puisi termasuk karya sastra yang berisi perasaan dan pikiran dari penyair. Puisi lebih menonjolkan keindahan kata-kata. Puisi berisi tentang berbagai kisah yang dirangkai menggunakan kebahasaan menarik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, puisi adalah ragam sastra yang memiliki keteraturan. Rangkaian kata ini berupa irama, matra, rima, larik, dan bait. Dalam puisi terdapat larik yaitu baris dalam puisi dan bait (kumpulan larik).

Menurut buku Sastra Indonesia, puisi adalah karangan yang memiliki gaya bahasa padat serta pemilihan kata imajinatif. Ketika dibaca, rangkaian kata ini dapat menciptakan irama yang padu ketika dibacakan.

Puisi pendidikan termasuk karya sastra yang menceritakan pendidikan dan budi pekerti. Penyair memberikan gagasan dan pemilihan kata yang indah untuk menarik pembaca.

Contoh Puisi Pendidikan

Berikut berbagai contoh puisi bertema pendidikan untuk inspirasi, mengutip dari buku Puisi Pendidikan karya Rabiah dan kawan-kawan.

1. Jangan Ajari Aku Korupsi, Guruku

Ciptaan Badul Hakim

Kureguk ilumu di saat aku dahaga akan ilmu
Kurasakan hangat kasih sayangmu kala engkau tebarkan teladan buat anakmu
Senyum sapa salam mu setiap menyambut kedatanganku
Tanpa kenal lelah engkau tebarkan kebajikanmu

Aku mungkin bukan anak yang pintar
Aku ingin meraup ilmu yang engkau ajar
Ilmumu aku goreskan dengan ujung pena
Di atas buku kusimpan jejak tulisanmu penuh rasa
Kuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwa

Aku ke sekolah bukan ingin mengumpulkan pundi-pundi angka
Aku mungkin bukan anak yang layak menyandang juara
Aku hanyalah anak negeri yang ingin melukis masa depan dengan penuh asa
Aku ingin membekali diri dengan ilmu yang kau semaikan sepanjang masa

2. Pena

Karya Ade Lanuari Abdan Syakuro

Pena...
Kuikat ilmu dengannya
Kutulis kisah sejarah bersamanya

Pena...
Kugapai cita-cita dengannya
Tak lupa teriring doa dan usaha
Sebagai wujud penghambaanku pada sang Pencipta

Pena...
Simbol peradaban dari zaman purba ke zaman aksara
Di mana manusia tak lagi menghambakan diri pada mitos yang tak jelas asalnya

Pena..
Dengannya, hidup manusia menjadi mulia
Lantara mencari ilmu kesejahteraan dunia

3. Pahlawan yang Terlupakan

Karya Ahmad Muslim Mabrur

Cermatilah sajak sederhana ini, kawan
Sajah yang terdiri dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap

Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terkalah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api
Ia tak terbarung di medan perang

Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun sukses dan sukses mulah yang menang

4. Tombak Keberhasilanku

Puisi karya Amanda Nurdhana D

Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunmu menuju jalan kesuksesan
Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu

Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku
Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku
Walau sikap nakalku terkadang mengganggu

Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terimakasih kuucapkan untukmu
Guruku
Kau adalah orang tua keduaku

5. Jam Kosong Kami Bahagia

Karya AR. Izzal Muflihin

Betapa bahagia kami
Jam kosong tak ada guru terasa lagi
Telah menjadi tradisi lumrahnya kami
Merekah senyum bahagia sana-sini
Dan di sudut kiri
Guru mulai menyibukkan diri, melupa kepada kami

Ada yang membangkit senyum dari tidurnya
Ada yang membaca buku lalu menertawakannya
Ada pula yang mencela, pada daftar nama yang tertera

Begitu kami
Pelajar generasi negeri ini
Yang gembira tiada henti
Kala jam kosong tak terganti

6. Buku

Karya Ari Maulana

Buku adalah jendela dunia
Membaca membuat kita pintar
Memahaminya membuat kita sadar
Bahwa bumi tidaklah hanya alam sekitar
Banyak pemahaman di dalamnya
Banyak pengetahuan isinya
Melalui buku kita tahu segalanya
Melalui buku kita bisa menjelajah angkasa

Buku,
Banyak sekali jasamu
Isi perut bumi pun kau tahu
Hanya dengan membaca dan memahamimu
Tak pernah kuselami lautan luas
Tak pernah ku jelajah Kutub Utara
Namun aku melalui buku aku bisa tahu

7. Diponegoro

Karya Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti Tak gentar
Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati

MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati

MAJU
Bagimu Negeri Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju
Serbu
Serang
Terjang