7 Contoh Puisi Pendidikan Tentang Sekolah dan Pahlawan
Puisi termasuk karya sastra yang berisi perasaan dan pikiran dari penyair. Puisi lebih menonjolkan keindahan kata-kata. Puisi berisi tentang berbagai kisah yang dirangkai menggunakan kebahasaan menarik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, puisi adalah ragam sastra yang memiliki keteraturan. Rangkaian kata ini berupa irama, matra, rima, larik, dan bait. Dalam puisi terdapat larik yaitu baris dalam puisi dan bait (kumpulan larik).
Menurut buku Sastra Indonesia, puisi adalah karangan yang memiliki gaya bahasa padat serta pemilihan kata imajinatif. Ketika dibaca, rangkaian kata ini dapat menciptakan irama yang padu ketika dibacakan.
Puisi pendidikan termasuk karya sastra yang menceritakan pendidikan dan budi pekerti. Penyair memberikan gagasan dan pemilihan kata yang indah untuk menarik pembaca.
Contoh Puisi Pendidikan
Berikut berbagai contoh puisi bertema pendidikan untuk inspirasi, mengutip dari buku Puisi Pendidikan karya Rabiah dan kawan-kawan.
1. Jangan Ajari Aku Korupsi, Guruku
Ciptaan Badul Hakim
Kureguk ilumu di saat aku dahaga akan ilmu
Kurasakan hangat kasih sayangmu kala engkau tebarkan teladan buat anakmu
Senyum sapa salam mu setiap menyambut kedatanganku
Tanpa kenal lelah engkau tebarkan kebajikanmu
Aku mungkin bukan anak yang pintar
Aku ingin meraup ilmu yang engkau ajar
Ilmumu aku goreskan dengan ujung pena
Di atas buku kusimpan jejak tulisanmu penuh rasa
Kuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwa
Aku ke sekolah bukan ingin mengumpulkan pundi-pundi angka
Aku mungkin bukan anak yang layak menyandang juara
Aku hanyalah anak negeri yang ingin melukis masa depan dengan penuh asa
Aku ingin membekali diri dengan ilmu yang kau semaikan sepanjang masa
2. Pena
Karya Ade Lanuari Abdan Syakuro
Pena...
Kuikat ilmu dengannya
Kutulis kisah sejarah bersamanya
Pena...
Kugapai cita-cita dengannya
Tak lupa teriring doa dan usaha
Sebagai wujud penghambaanku pada sang Pencipta
Pena...
Simbol peradaban dari zaman purba ke zaman aksara
Di mana manusia tak lagi menghambakan diri pada mitos yang tak jelas asalnya
Pena..
Dengannya, hidup manusia menjadi mulia
Lantara mencari ilmu kesejahteraan dunia
3. Pahlawan yang Terlupakan
Karya Ahmad Muslim Mabrur
Cermatilah sajak sederhana ini, kawan
Sajah yang terdiri dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap
Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terkalah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api
Ia tak terbarung di medan perang
Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun sukses dan sukses mulah yang menang
4. Tombak Keberhasilanku
Puisi karya Amanda Nurdhana D
Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunmu menuju jalan kesuksesan
Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu
Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku
Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku
Walau sikap nakalku terkadang mengganggu
Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terimakasih kuucapkan untukmu
Guruku
Kau adalah orang tua keduaku
5. Jam Kosong Kami Bahagia
Karya AR. Izzal Muflihin
Betapa bahagia kami
Jam kosong tak ada guru terasa lagi
Telah menjadi tradisi lumrahnya kami
Merekah senyum bahagia sana-sini
Dan di sudut kiri
Guru mulai menyibukkan diri, melupa kepada kami
Ada yang membangkit senyum dari tidurnya
Ada yang membaca buku lalu menertawakannya
Ada pula yang mencela, pada daftar nama yang tertera
Begitu kami
Pelajar generasi negeri ini
Yang gembira tiada henti
Kala jam kosong tak terganti
6. Buku
Karya Ari Maulana
Buku adalah jendela dunia
Membaca membuat kita pintar
Memahaminya membuat kita sadar
Bahwa bumi tidaklah hanya alam sekitar
Banyak pemahaman di dalamnya
Banyak pengetahuan isinya
Melalui buku kita tahu segalanya
Melalui buku kita bisa menjelajah angkasa
Buku,
Banyak sekali jasamu
Isi perut bumi pun kau tahu
Hanya dengan membaca dan memahamimu
Tak pernah kuselami lautan luas
Tak pernah ku jelajah Kutub Utara
Namun aku melalui buku aku bisa tahu
7. Diponegoro
Karya Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti Tak gentar
Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu Negeri Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang