Akses Naik Candi Borobudur Dibatasi, Hanya 10% Rata-rata Kunjungan

ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/Pool/rwa.
Delegasi pertemuan EDM-CSWG G20 memotret Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/3/2022).Kunjungan wisata peserta forum EDM-CSWG G20 Indonesis 2022 tersebut untuk memperkenalkan destinasi wisata di Indonesia.
6/6/2022, 15.34 WIB

Akses naik ke Candi Borobudur akan diatur menggunakan kuota kunjungan sejumlah 1.200 orang per hari. Jumlah tersebut setara dengan 10-15 persen rata-rata kunjungan wisatawan per hari sebelum masa pandemi.

"Hasil rapat koordinasi antar-kementerian/lembaga yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi diperlukan pembatasan kunjungan wisatawan yang akan naik bangunan Candi Borobudur dengan menerapkan sistem kuota," kata Direktur Utama PT TWC PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) Edy Setijono, dalam siaran pers, Senin (6/6).

Dia mengatakan, pembatasan tersebut ditetapkan untuk menjaga dan melestarikan bangunan Candi Borobudur. Saat ini, situas budaya tersebut mulai terdampak karena banyaknya jumlah wisatawan di masa sebelum pandemi.

Berdasarkan hasil monitoring dari Balai Konservasi Borobudur terkait pelestarian Candi Borobudur, telah ditemukan bagian dengan kondisi keausan batu dan kerusakan beberapa bagian relief. Beban dari pengunjung yang berlebihan dikhawatirkan akan berdampak pada kelestarian Candi Borobudur, termasuk penurunan kontur tanah Candi Borobudur.

"Jadi landasannya adalah kepentingan konservasi. Kebijakan kuota ditetapkan dengan jumlah maksimal 1.200 orang per hari yang boleh naik bangunan Candi Borobudur," katanya.

Sementara untuk jumlah kunjungan di masa pandemic, Edy mengatakan, pengelola juga akan mengikuti ketentuan dari Satgas Covid-19.

"Ke depan kami harapkan pandemi segera berakhir sehingga wisatawan bisa hadir ke Taman Wisata Candi Borobudur dengan lebih leluasa," katanya.

Atas kebijakan kuota tersebut, Edy mengatakan, ada aturan harga khusus untuk wisatawan nusantara sebesar Rp.750.000, wisatawan mancanegara US$ 100, dan untuk pelajar dalam grup kunjungan belajar senilai Rp5.000.

"Kebijakan tiket khusus ini hanya bagi wisatawan yang berkeinginan untuk naik bangunan Candi Borobudur. Kebijakan kuota dengan tiket khusus ini akan diterapkan melalui sistem reservasi online," katanya.

 Ia mengatakan, para wisatawan yang naik ke bangunan Candi Borobudur nantinya akan menggunakan alas kaki khusus. Selain itu, wisatawan akan didampingi oleh pemandu wisata (guide) yang disiapkan khusus dan telah memiliki sertifikat kompetensi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta sertifikat hospitality dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Sementara harga tiket wisata regular yang tidak naik ke candi yaitu senilai Rp 50.000 untuk wisatawan nusantara dewasa, Rp 25.000 untuk anak, dan US$ 15 untuk wisatawa mancanegara.

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur, Jawa Tengah hampir mencapai empat juta orang sepanjang 2019, yakni 3,7 orang dari dalam negeri dan 242,1 ribu orang dari luar negeri. Angka itu meningkat sekitar 3,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Reporter: Antara