Kasus Baru Covid-19 Kembali Tembus 2.000, Mayoritas Berasal dari DKI

ANTARA FOTO/Aji Styawan/nz.
Ilustrasi. Total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi hingga hari ini, Jumat (24/7) mencapai 6.076.894.
Penulis: Agustiyanti
24/6/2022, 17.27 WIB

Kasus Covid-19 di Indonesia pada Jumat (24/6) bertambah 2.069 kasus, tertinggi sejak 8 April 2022. Mayoritas kasus baru berasal dari DKI Jakarta mencapai 1.266 kasus. 

Berdasarkan data Satgas Covid-19, total kasus yang dikonfirmasi hingga hari ini mencapai 6.076.894. Pasien sembuh bertambah 998 mejadi total 5.906.969 kasus, sedangkan kematian bertambah 5 orang menjadi total 156.771 orang.  Dengan demikian, tambahan kasus aktif pada hari ini mencapai 1.066 menjadi 13.214 kasus.

Kasus baru di DKI Jakarta terdiri dari transmisi lokal sebanyak 1.188  kasus dan pelaku perjalanan luar negeri sebanyak 78 orang. Adapun total kasus terkonfirmasi di DKI Jakarta tercatat mencapai 1.261.898 kasus. Sementara itu, terdapat tambahan 669 pasien sembuh dan 2 kematian akibat Covid-19 di Jakarta. 

Setelah Jakarta, tambahan kasus terbanyak berasal dari Jawa Barat sebanyak 331 kasus, terdiri dari 327 transmisi lokal dan 4 pelaku perjalanan luar negeri. Sementara itu, terdapat tambahan 119 pasien sembuh dan nol kematian baru. 

Banten menyumbangkan kasus baru terbanyak ketiga mencapai 242 kasus, yang seluruhnya berasal dari transmisi lokal. Terdapat tambahan 54 pasien sembuh dan nol kematian akibat Covid-19. 

Satgas juga mencatat terdapat 201.296.746 dosis pertama vaksin Covid-19 yang telah disuntikkan, bertambah 19.362 dosis dibandingkan kemarin. Sementara vaksinasi dosis kedua yang disuntikkan bertambah 16.758 menjadi 168.660.974 dosis dan vaksinasi ketiga bertambah 46.944 dosis menjadi 49.543.811 dosis. 

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko mengatakan Indonesia saat ini bisa dikatakan telah memasuki gelombang baru corona. Ia bahkan memperkirakan lonjakan kasus akan mencapai sekitar 30 ribu.

"Perkiraan saya setiap minggu akan bertambah dua kali lipat," kata Miko kepada Katadata.co.id, Rabu (22/6).

Penularan akan tetap terjadi hingga pemerintah mengambil langkah pengetatan lagi. Jika pengetatan bisa dilakukan dalam waktu cepat, maka Miko memperkirakan puncak kasus bisa ditekan hingga sekitar 20 ribu orang.

"Kalau (level) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bisa ditingkatkan bisa menurun," ujarnya.

Sedangkan epidemiolog dari Griffith Universitu Dicky Budiman mengatakan kondisi saat ini adalah tanda-tanda awal gelombang keempat. Ia juga memprediksi gelombang terbaru ini bisa lebih banyak dari varian Delta.

Tingginya kasus ini sejalan dengan tes yang belum banyak sehingga kemungkinan akan muncul orang tanpa gejala Covid-19. "Selain itu BA.4 dan BA.5 bisa menginfeksi orang yang telah vaksinasi," katanya.