Konversi Kompor Listrik 1.000 Watt Berpotensi Tambah Beban Masyarakat
Pemerintah bakal menarik elpiji tiga kilogram (kg) dan menggantikannya dengan kompor induksi listrik secara bertahap. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai kebijakan konversi kompor listrik ini berpotensi semakin menambah beban rakyat.
Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno menyatakan mustahil bisa mengandalkan 100% pasokan listrik. Masyarakat perlu mengantisipasi jika terjadi gangguan mati listrik.
Sehingga, dengan program konversi ini masyarakat bakal tetap menggunakan dua kompor yaitu kompor listrik dan kompor gas.
"Dengan demikian, masyarakat justru bisa berpotensi mengalami double burden, menggunakan kompor listrik sekaligus elpiji," kata Agus Suyatno kepada katadata.co.id, Selasa (20/9).
Agus juga menilai, infrastruktur listrik di luar Pulau Jawa harus diperbaiki terlebih dahulu. Sebab, infrastruktur kelistrikan yang mumpuni baru di kota besar wilayah Jawa.
Di luar kota besar di Jawa, pasokan listrik kerap 'byar pet', bergantian hidup dan mati.
Adapun Direktur Center for Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyampaikan, walau pemerintah membebaskan biaya untuk pengadaan kompor induksi hingga proses instalasi tambah daya listrik, keluarga penerima manfaat bakal menanggung biaya untuk membeli peralatan memasak yang sesuai dengan spesifikasi kompor induksi.
"Harus ada insentif juga untuk jangka panjang, terutama pada peralatan memasaknya. Karena kalau dibebankan kepada orang miskin itu akan menambah beban biaya hidup," kata Bhima kepada Katadata.co.id, Selasa (20/9).
Bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Bhima mengusulkan agar pemerintah lebih mengedepankan jaminan subsidi energi ketimbang memberikan paket kompor Induksi. Alasannnya, kata Bhima, penggunaan kompor induksi tak sanggup untuk menopang mobilitas pelaku usaha yang bergerak di bidang kuliner.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PLN menyediakan paket kompor induksi sebagai konversi elpiji 3 kg. Penarikan tabung akan dikurangi secara bertahap terutama bagi daerah yang sudah memperoleh jatah penyediaan paket kompor listrik induksi secara gratis kepada masyarakat.
Kebijakan ini masih dalam tahap uji coba di Bali dan Solo dan akan segera dijalankan di Jakarta. PLN akan membagikan 10.000 unit kompor induksi kepada warga ibu kota mulai Oktober mendatang.
Adapun uji coba program konversi tahun ini menyasar 300 ribu penerima manfaat kompor listrik induksi. Pada tahun depan, PLN akan membagikan kompor listrik untuk 5 juta keluarga penerima manfaat.
Masyarakat bakal mendapatkan paket yang terdiri dari satu unit kompor listrik induksi dengan dua tungku masak yang masing-masing berdaya 1.000 watt. Selain itu PLN akan membagikan alat masaknya berupa wajan dan panci kukus. Perangkat ini akan disertai modul Internet of Things atau IoT untuk menyimpan data konsumsi energi listrik.