Mendekati pelaksanaan pemilihan presiden 2024, dinamika politik di internal partai makin bergerak. Apalagi untuk partai yang memiliki lebih dari satu kader kuat yang dijagokan untuk maju dalam pilpres seperti yang terjadi di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Berdasarkan survei yang dilakukan sejumlah lembaga, nama Gubernur DKI Jakarta Ganjar Pranowo sering masuk dalam kandidat kuat capres 2024. Selain itu juga ada nama Ketua DPR Puan Maharani yang merupakan putri ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dalam sejumlah survei elektabilitas Ganjar berada jauh di atas Puan seperti hasil survei yang dirilis Charta Politika Indonesia pekan lalu. Dalam survei itu, Ganjar berada di peringkat pertama dengan elektabilitas 31,3 persen. Sedangkan Puan berada di posisi keenam dengan elektabilitas 2,4 persen.
Pada survei yang baru dirilis oleh lembaga Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Ganjar masuk ke dalam salah satu Capres yang diunggulkan oleh kalangan milenial dan generasi Z. Hasil simulasi tiga nama yang diisi oleh Ganjar, Anies Baswedan, serta Prabowo Subianto. Elektabilitas Ganjar berasa di angka 33,3%.
Perbedaan elektabilitas ini turut mempengaruhi hubungan Ganjar dan Puan. Dalam berbagai kesempatan, Puan terlihat sering meninggalkan Ganjar dalam agenda penting DPP PDIP. Yang terakhir, Ganjar tidak diundang saat Puan mengumpulkan seluruh pimpinan partai di wilayah Jawa Tengah di Renaissance Ballroom, Semarang, pada Minggu (18/9).
Luputnya Ganjar dari undangan partai memunculkan spekulasi di internal partai dan simpatisan PDIP. Ketua Relawan Ganjar Pranowo Mania, Immanuel Ebenezer menyebut ditinggalnya Ganjar dalam acara penting PDIP itu bisa berdampak pada elektabilitas partai. Alasannya ia mengklaim Ganjar sudah mendapat dukungan dari lintas kalangan.
PDIP Tak Terbelah
Menanggapi munculnya spekulasi panas dingin hubungan Puan-Ganjar ini dibantah oleh Ketua DPP Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah. Ia menyebut bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merupakan bagian tak terpisahkan dari partai banteng moncong putih tersebut.
"Saya ulangi lagi, Ganjar adalah bagian tidak terpisahkan dari PDI Perjuangan. Sehingga kalau ada loyalis, tiba-tiba muncul Dewan Kopral dan sebagainya, kami tidak akan terganggu oleh itu," kata Said di Kompleks Parlemen, Rabu (28/9).
Said menambahkan, saat menjadi kader partai maka mimpinya adalah mimpi partai.
"Loyalis itu siapa sih? Saya loyalisnya ibu ketua umum, saya loyalisnya partai. Setahu saya, Ganjar juga loyalis partai. Ganjar itu adalah loyalisnya ketua umum dan Ganjar bagian tidak terpisahkan dari PDIP," katanya.
Lebih jauh ia mengatakan, di PDI Perjuangan dari tingkatan anak ranting hingga tingkat pusat menyerahkan keputusan mengusung capres serta cawapres kepada Ketua Umum.
Sebagai informasi, sebelumnya muncul dua kubu loyalis di tubuh PDI Perjuangan. Dewan Kopral yang diinisiasi oleh relawan Ganjar Pranowo Mania, serta Dewan Kolonel yang dibentuk oleh loyalis Puan Maharani di fraksi PDI Perjuangan DPR RI. Meskipun beberapa elit PDI Perjuangan menganggap hal tersebut sebagai candaan belaka, namun loyalis dari Ganjar dan Puan nampak serius dengan tim yang mereka bentuk.