Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meraih elektabilitas tertinggi di Pulau Jawa berdasarkan survei terbaru yang dirilis the Republic Institute Selasa (4/10). Di urutan kedua dan ketiga ada nama Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Survei dilakukan pada 28 Agustus – 12 September 2022 di 6 provinsi Pulau Jawa melibatkan 1.200 responden.
Peneliti Utama The Republic Institute Sufyanto mengatakan berdasarkan hasil survei, Ganjar dan Prabowo menjadi jawara dari internal partai. Ganjar merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra. Di PDIP Ganjar meraih 40,1 persen suara, berada di atas Puan Maharani yang hanya 7,2 persen.
"Ganjar diidentifikasi oleh masyarakat Jawa terutama Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah sosok yang memiliki kepribadian dan jiwa kepemimpinan seperti Jokowi," jelas Sufyanto seperti dikutip Rabu (5/10).
Tak hanya di PDIP, Ganjar juga memperoleh suara paling besar di internal Partai Kebangkitan Bangsa. Ketua Alumni Universitas Gajah Mada itu meraih 24,5 persen suara. Suara kedua diarahkan kepada Prabowo dengan elektabilitas 19,9 persen.
Sama halnya dengan Ganjar, Prabowo juga menang telak di internal pemilih Gerindra. Menteri pertahanan itu mengantongi suara 43,4 persen. Prabowo juga menang di internal PAN dengan elektabilitas 24,9 persen, menang tipis dari Ganjar yang memperoleh 24,5 persen suara. Nama lain yang berhasil mencuri suara kader Gerindra adalah dengan elektabilitas 21 persen.
Lalu bagaimana dengan suara Anies? Menurut Sufyanto suara untuk Anies tersebar di seluruh partai. Suara paling besar berasal dari Partai Keadilan Sejahtera. Sebanyak 34,7 persen pemilih PKS menyatakan untuk Gubernur DKI Jakarta itu maju dalam pilpres.
Di internal partai Nasional Demokrat suara untuk Anies hanya 29,3 persen. Padahal partai pimpinan Surya Paloh itu baru saja mendeklarasikan pencalonan Anies Baswedan pada pilpres. Sebagian suara pendukung Nasdem memilih Ganjar sebanyak 24.2 persen dan Prabowo 12,8 persen.
Menurut Sufyanto, elektabilitas Prabowo tidak bisa menjadi teratas lantaran selama 3,5 tahun terakhir sebagai menteri belum terlalu dirasakan. Prabowo juga dinilai jarang turun ke masyarakat untuk menyapa.
"Gebrakan terkait kebijakan yang pro-rakyat di masyarakat juga tidak begitu bisa dirasakan," ujarnya.
Sedangkan untuk Anies, pemilih di Pulau Jawa mempersepsikan Anies sebagai selaku pejabat publik yang cerdas, smart dan berhasil memimpin pembangunan. Pengalaman Anies memimpin DKI Jakarta juga dianggap menjadi modal untuk menuntaskan pembangunan IKN di Kalimantan.
"Sebagai calon presiden yang belum memiliki basis pemilih partai politik saat penelitian ini dilakukan tentu Anies adalah calon presiden yang fenomenal karena seiring dicalonkan oleh partai politik maka Anies akan dapat limpahan suara pilihan dari pemilih parpol yang mengusungnya," jelas Sufyanto.
Ganjar Menang di Jawa
Selain sumber suara, The Republic Institute menemukan dari ketiga capres yang telah deklarasi di Pulau Jawa nama Ganjar Pranowo mengalahkan Prabowo Subianto serta Anies Baswedan. Ganjar memperoleh 24,7 persen suara, sementara Prabowo 19,6 persen, serta Anies 16,9 persen.
Sufyanto mengatakan Ganjar mengantongi suara yang besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kader PDIP tersebut juga lebih dikenal karena aktif di media sosial. Ganjar juga disebut memiliki sikap kepemimpinan yang mirip dengan Presiden Joko Widodo.
“Tingginya suara Ganjar juga disebabkan karena penampilannya yang dianggap low profile merakyat, misalnya sering langsung masuk warung dan ikut makan bersama-sama dengan masyarakat lain yang ada di warung,” ujar Sufyanto.
Selain Ganjar, Prabowo dan Anies, dalam hasil survei bertajuk ‘Aspirasi dan Peta Elektabilitas Partai Politik serta Capres-Cawapres di Enam Provinsi di Pulau Jawa’ terdapat beberapa nama yang juga memiliki elektabilitas cukup baik. Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono dengan 4,1 persen suara, Muhaimin Iskandar dengan 3 persen suara, Ridwan Kamil dengan 3 persen suara, Airlangga 2,4 persen suara, Erick Thohir 2,2 persen suara, Puan Maharani 1,9 persen suara, Andika Perkasa 0,3 persen, Sandiaga Uno 0,3 persen dan Khofifah Indar Parawansa 0,2 persen.
Survei juga menggambarkan simulasi tiga pasangan capres-cawapres. Berdasarkan pilihan responden pasangan Anies-AHY unggul dengan 28,7 persen suara mengunggungguli Ganjar-Puan 27,6 persen dan juga Prabowo-Muhaimin 22,4 persen.
Sebagai informasi, margin of error hasil survei yang dilakukan pada 28 Agustus-12 September lalu ini sekitar 2,8 persen. Survei dilakukan dengan melibatkan 1.200 responden.