Mengukur Koalisi dan Suara Anies, Ganjar & Prabowo, Siapa Terkuat?

Ira Guslina Sufa
4 Oktober 2022, 16:51
Anies Ganjar Prabowo capres
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU
Sejumlah kader partai menari saat mengikuti pawai untuk meramaikan suasana pendaftaran partaike KPU Rabu (10/8/2022).

Sejumlah partai meresmikan dukungan terhadap kandidat calon presiden yang akan maju dalam pilpres 2024 mendatang, Pada Senin (3/10) Partai Nasdem mendeklarasikan dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Di hari yang sama Partai Solidaritas Indonesia turut mengumumkan deklarasi pencalonan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pada Agustus lalu, Partai Gerindra telah lebih dulu mendeklarasikan capres. Partai yang berdiri pada 2008 itu menyatakan dukungan penuh terhadap Ketua Umum Partai Prabowo Subianto maju sebagai capres. Sebelumnya Prabowo sudah tiga kali gagal melenggang menjadi RI-1 sejak pilpres 2009.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin menilai deklarasi capres oleh partai ini masih dinamis lantaran pelaksanaan Pilpres yang masih lama. Dia melihat para calon yang diusung masih memiliki peluang yang sama.

"Soal kans menangnya masih berpeluang ya masih panjang prosesnya, bisa menang bisa kalah juga, tergantung mereka bisa mengendalikan elektabilitas dan tergantung dari strategi-strategi yang digunakan ke depan," kata Ujang saat dihubungi Katadata.co.id, Selasa (4/10).

 Menurut Ujang hal lain yang harus menjadi perhatian partai pendukung adalah dukungan partai. Apalagi pasal 222 Undang-Undang nomor 17 Tahun 2017 tentang Pemilu mensyaratkan pasangan capres diusulkan oleh partai atau gabungan partai dengan perolehan kursi minimal 20 persen di DPR dan 25 persen suara.

Berdasarkan hasil Pemilu 2019 tak satupun dari tiga partai yang bisa mengusung calon. Partai Nasdem yang mengusung Anies hanya mengantongi 9,05 persen suara dengan perolehan kursi 10,26 persen Selanjutnya Partai Gerindra yang mengusung Prabowo hanya memperoleh 12,57 persen. Sedangkan PSI yang mengusung Ganjar hanya mengantongi 1,89 persen suara dan tidak memiliki kursi di DPR.

Untuk bisa mengusung Anies dan Prabowo pada pilpres 2024 partai pengusung harus bisa membangun koalisi. Saat ini Nasdem telah menunjukkan isyarat koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera yang mengantongi 8,21 persen suara dan Demokrat 7,77 persen suara. Gerindra sudah menjalin komunikasi intens dengan Partai Kebangkitan Bangsa dengan 9,69 persen suara.

 Berbeda hal dengan Anies, Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) itu harus bisa memiliki kendaraan politik yang lebih kuat. Apalagi menurut Ujang saat ini kans Ganjar maju dari PDI Perjuangan masih terbatas.

"Ya Ganjar juga tetap potensial, cuma memang Ganjar ini kan tidak mungkin kelihatannya didukung oleh PDIP, karena PDIP sudah punya Puan sebagai capres," katanya.

Ujang memprediksi kendaraan politik yang paling memungkinkan bagi Ganjar adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP.

"Hanya saja persoalannya adalah apakah ketua umum partai-partai itu mau memberikan tiketnya kepada Ganjar? Karena soal harga diri, masa iya ketum-ketum partainya tidak bisa jadi capres," jelas Ujang.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...