Cuaca panas dan terik terjadi di Indonesia dan negara tropis lain. Hampir semua negara mengalami musim panas yang identik dengan turun hujan. Umumnya negara di bagian utara mengalami musim panas dari bulan Juni sampai September.
Sedangkan bumi bagian selatan mengalami musim panas dari Desember sampai Maret. Cuaca panas mengakibatkan suhu tubuh meningkat dan mengeluarkan keringat, untuk mendinginkan diri.
Cuaca panas adalah meningkatnya suhu dalam periode waktu tertentu. Ada dua jenis cuaca panas yaitu panas kering dan panas lembab. Panas kering ada di sebagian besar iklim gurun. Sedangkan panas lembab terjadi ketika uap air laut naik.
Pengertian Cuaca Panas
Cuaca panas adalah sinar matahari yang memancarkan cahaya terik. Cuaca panas membuat suhu udara meningkat dan rasanya seperti membakar kulit. Ketika cuaca panas, banyak debu beterbangan karena angin kencang.
Cuaca dapat diramalkan dengan cara mengamati keadaan langit. Di televisi, terdapat tayangan prakiraan cuaca hari tersebut. Ramalan cuaca ini bisa berbeda antar kota.
Menurut BMKG kenaikan suhu udara di Indonesia terjadi karena perubahan pola magnitudo. Mengutip dari Bmkg.go.id, tren cuaca panas di Indonesia dipengaruhi faktor klimatologis yang diamplifikasi dinamika atmosfer. Hal ini menyebabkan cuaca lebih panas.
Berdasarkan analisis pengukuran suhu permukaan dari 92 Stasiun BMKG dalam 40 tahun terakhir. Analisis tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan suhu permukaan yang bervariasi.
Indonesia termasuk negara tropis yang terdiri dari dua musim. Meningkatnya suhu panas dan terik biasanya terjadi bulan Mei. Dalam analisis klimatologi, puncak cuaca panas terjadi pada bulan April, Mei, dan September.
Penyebab Cuaca Panas
1. Musim Pancaroba
Penyebab pertama cuaca panas adalah musim pancaroba. Pengertian pancaroba adalah musim peralihan atau transisi dari kemarau ke hujan. Musim pancaroba ini mengakibatkan suhu ekstrem seperti panas terik di siang hari.
2. Posisi Matahari
Posisi matahari mempengaruhi cuaca panas di garis ekuator. Mengutip dari Sehataqua.co.id, posisi semu matahari menyebabkan cuaca panas di bagian utara ekuator. Selain itu posisi semu matahari meningkatkan pertumbuhan awan dan fenomena hujan turun.
3. Kelembaban tinggi
Indonesia termasuk negara tropis yang memiliki kelembapan tinggi. Kombinasi suhu tinggi dan lembab ini menyebabkan proses penguapan cairan yang lebih banyak. Hal ini menyebabkan seseorang mudah dehidrasi ketika cuaca panas.
4. Pertumbuhan Awan Berkurang
Penyebab lain terjadinya cuaca panas adalah karena menurunnya tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujan. Ketika pagi hari awan lebih tipis dan mengakibatkan cuaca cerah. Ketika siang hari penerimaan sinar matahari di bumi lebih maksimal.