Kasus Gagal Ginjal Akut Naik, Kemenkes Tambah Obat dari Singapura

ANTARA FOTO/Ampelsa/hp.
Dokter mengecek kondisi pasien anak penderita gagal ginjal akut di ruang Pediatrik Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin, Banda Aceh, Aceh, Jumat (21/10/2022).
27/10/2022, 17.28 WIB

Kementerian Kesehatan mengatakan pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) telah mencapai 269 kasus hingga 26 Oktober 2022. Angka tersebut naik 18 kasus dari 24 Oktober 2022 yakni 251 pasien. 

Seiring bertambahnya kasus, Kemenkes juga akan menambah pesanan Fomepizole dari Singapura sebanyak 70 vial. Sebagai informasi, Fomepizol adalah obat penawar yang dapat mengikat Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dalam tubuh pasien

"Mudah-mudahan pengadaan obat ini dapat mempercepat pengobatan pasien gangguan ginjal," kata Juru Bicara Kemenkes Mohamad Syahril dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/10).

Fomepizol yang ada di dalam negeri sebelum hari ini berasal dari Singapura sebanyak 20 vial dan Australia sebanyak 16 dosis.  Syahril mengatakan 16 vial Fomepizol dari Australia yang tiba pada Sabtu (22/10) telah didistribusikan ke rumah sakit rujukan di Padang, Aceh, dan Surabaya.  Sedangkan 200 vial dari Jepang akan tiba di Indonesia pada minggu depan.

Syahril juga mengatakan, sebanyak 157 pasien dinyatakan meninggal.  "Sedang dirawat 73 orang dan 39 pasien sudah sembuh di 27 provinsi," kata Syahril 

Ada 10 kabupaten/kota dengan jumlah kasus tertinggi, yakni Jakarta Timur,Banda Aceh, Jakarta Selatan, Denpasar, Jakarta Barat, Tangerang, Jakarta Utara, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Seluruh kota tersebut memiliki 101 pasien gangguan ginjal akut atau 37% dari total kasus.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan para menteri di kabinet memberi perhatian khusus kepada penyakit gangguan ginjal akut. Jokowi telah meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menghentikan penjualan seluruh obat yang diduga menyebabkan gangguan ginjal akut.

SIDAK OBAT SIROP DI APOTEK (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.)

Dia juga memerintahkan investigasi secara menyeluruh. Presiden juga menyarankan agar nama obat yang ditarik dan dihentikan tersebut diumumkan secara luas.

"Saya minta diberikan pengobatan gratis kepada pasien-pasien yang dirawat. Ini penting sekali," kata Kepala Negara pada rapat terbatas yang membahas gagal ginjal akut pada Senin (24/10).

Reporter: Andi M. Arief