Akui Gagal Cegah Tragedi Halloween Itaewon, Polisi Korsel Minta Maaf

Antara
Petugas mengevakuasi korban kerumunan di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/10). Foto: Antara.
1/11/2022, 15.45 WIB

Pemerintah serta kepolisian Korea Selatan mengakui kegagalan dalam mencegah tragedi yang terjadi di Itaewon, Seoul. Mereka mengatakan bencana dari kerumunan pesta Halloween pada Sabtu (29/10) itu tidak perlu terjadi.

Pemerintah Korsel juga berjanji akan bekerja keras untuk mencegah tragedi serupa terulang lagi. Adapun, Kepala Kepolisian Korsel Yoon Hee-keun meminta maaf atas tidak responsifnya aparat dalam merespons panggilan gawat darurat korban.

"Kami menilai tanggapan terhadap panggilan dawat darurat tidak memadai," kata Yoon dikutip dari The Guardian, Selasa (1/11).

Menteri Dalam Negeri Korsel, Lee Sang-min juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. Hingga saat ini, sudah ada 156 orang tewas akibat terhimpit saat pesta Halloween di Itaewon yang terkenal sebagai distrik hiburan malam.

Beberapa faktor dianggap menjadi penyebab munculnya tragedi tersebut, salah satunya kurangnya aparat untuk mengendalikan massa. Pada malam tersebut, diperkirakan 100 ribu orang membanjiri Itaewon, sedangkan petugas yang berjaga hanya 137 orang.

Sedangkan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol menginstruksikan pembuatan sistem pengendalian massa untuk acara yang tak memiliki penyelenggara. Ia memerintahkan para menteri untuk bertanggung jawab penuh atas bencana ini.

" (Ini adalah) kecelakaan fatal yang seharusnya tidak terjadi," katanya.

Kedutaan Besar RI di Seoul mengabarkan terdapat dua WNI yang menjadi korban luka dari tragedi tersebut. Saat ini WNI berinisial AR telah keluar dari rumah sakit. 

Sementara itu, satu orang WNI lainnya dengan inisial CA juga telah menerima perawatan di rumah sakit Seobuk atas luka ringan yang dideritanya.  “CA telah kembali ke kediamannya pada Sabtu malam,” ujar KBRI Seoul.