Partai Perindo hingga saat ini belum memutuskan untuk mengusung calon presiden untuk 2024. Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo akan ikut capres pilihan Presiden Joko Widodo.
Hary beralasan, pembangunan yang telah dimulai di era Jokowi harus dilanjutkan. Oleh sebab itu dia akan manut kepada mantan Wali Kota Solo itu soal siapa capres yang perlu diusung.
"Saya tegas, harus ada kontinuitas pembangunan yang maksimal. Kalau berputar-putar (haluan) biayanya mahal buat masyarakat," kata Hary usai perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-8 Perindo seperti disiarkan secara virtual di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (7/11).
Hary mengatakan kondisi ekonomi di era Jokowi sudah berjalan dengan baik. Tantangan terbesarnya saat ini adalah membuka lapangan kerja dan mendorong masyarakat lebih produktif agar Indonesia menjadi negara besar pada 2045.
"Jadi kami ikut apa yang beliau arahkan, beliau bilang a kami a. Beliau bilang a dan b, kami ikut a dan b," kata bos MNC Group itu.
Sedangkan Jokowi meminta Hary dan Perindo agar tidak sembrono memilih calon presidennya. Ini karena sosok tersebut akan memimpin negara dengan penduduk 270 juta orang.
"Hati-hati memilih capres dan cawapresnya," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi mengingatkan para partai politik untuk mendeklarasikan calon presidennya dalam waktu yang tepat. Hal tersebut penting lantaran Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 berlangsung lebih awal, yakni pada Februari 2024.
Pesan Jokowi ini sebelumnya pernah dilontarkan pada puncak HUT ke-58 Partai Golkar pada 21 Oktober 2022 lalu. Dalam pidato sambutannya, Jokowi mengatakan pemilihan presiden sama seperti memilih pilot yang akan membawa pesawat.
Ia meminta partai tidak sembarangan dalam memilih karena akan menentukan nasib bangsa ke depan. “Apa yang ingin saya simpulkan dari pemilihan pilot ini? Jangan sembarangan menentukan calon presiden dan wakil presiden,” kata Presiden.