Dongeng merupakan sebuah cerita fiksi yang bersifat menghibur dan mengandung nilai pendidikan. Dongeng dibuat karena terinspirasi dari sebuah peristiwa yang kemudian akan diceritakan kembali secara berulang-ulang oleh orang.
Dongeng juga memiliki pengertian yang berbeda-beda. Menurut James Danandjaja, dongeng merupakan suatu cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh empu cerita. Sedangkan menurut Poerwadarminta, dongeng merupakan cerita mengenai kejadian zaman dahulu yang aneh atau cerita yang tidak benar terjadi.
Dongeng sendiri telah lama menjadi budaya bertutur di Indonesia. Oleh karena itu, menurut Forum Dongeng Nasional, perlu ada perhatian lebih besar terhadap dongeng dari seluruh masyarakat Indonesia. Maka sebagai bentuk apresiasi ditetapkanlah Hari Dongeng Nasional setiap tanggal 28 November.
Lalu, bagaimana sejarah Hari Dongeng Nasional? Simak pembahasannya berikut ini.
Sejarah Hari Dongeng Nasional
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap tanggal 28 November selalu diperingati Hari Dongeng Nasional. Peringatan ini sendiri dilakukan sejak tahun 2015 setelah dideklarasikan oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Penetapan Hari Dongeng Nasional pun dideklarasikan di 11 daerah Indonesia. 11 daerah tersebut yaitu Jakarta, Bandung, Bogor. Surabaya, Lampung, Ponorogo, NTB, Makassar, Saparua, Banjarmasin, dan Pinran.
Deklarasi Hari Dongeng Nasional ini dilakukan serempak pada pukul 10.00 Wib di masing-masing kota
Penetapan Hari Dongeng Nasional sendiri tidak bisa lepas dari sejarah dan sosok Drs. Suaidi atau lebih dikenal sebagai Pak Raden. Sebagai tokoh legenda dongeng Indonesia, tanggal lahir beliau dianggap cocok untuk dijadikan sebagai Hari Dongeng Nasional.
Pak Raden sendiri lahir pada tanggal 28 November 1932. Semasa hidup, beliau banyak memberikan tayangan edukatif anak-anak melalui berbagai media, termasuk televisi.
Beliau memiliki dua karya yang cukup terkenal yaitu Si Unyil dan Laptop si Unyil. Dedikasi dan jasa beliau terhadap perkembangan anak-anak Indonesia tenunya patut mendapat perhatian lebih.
Oleh karena itu, puluhan pendongeng, komunitas dongeng, dan komunitas literasi berinisiatif menjadikan hari kelahiran Pak Raden sergai hari Hari Dongeng Nasional. Mereka pun secara sukarela mendukung inisiasi ini dengan menggelar acara dongeng secara serempak di beberapa kota.
Contoh dan Sinopsis Dongeng Populer Indonesia
Indonesia memiliki banyak dongeng populer yang diwariskan dari masa ke masa. Dongeng dongeng ini tentunya menghibur dan sarat akan makna kehidupan. Berikut ini enam contoh dongeng populer Indonesia beserta sinopsisnya.
1. Sangkuriang
Sangkrina merupakan dongeng yang berasal dari Jawa Barat. Dongeng ini menceritakan tokoh Sangkuriang yang berkeinginan untuk menikahi seorang wanita. Namun, ia tidak mengetahui jika wanita tersebut adalah ibunya sendiri. Dayang Sumbi, sang ibu, rupanya adalah seorang bidadari yang berperawakan awet muda.
Untuk bisa menikah nianya, Sangkuriang harus bisa memenuhi syarat yang diminta. Namun, apa akhirnya, hal ini digagalkan oleh Dayang Sumbi sendiri.
2. Bawang Merah dan Bawang Putih
Dongeng populer berikutnya adalah Bawang Merah dan Bawang Putih yang berasal dari Riau. Dongeng ini bercerita tentang kisah kakak beradik tidak sedarah yang memiliki sifat yang bertolak belakang.
Dalam dongeng ini, Bawang Merah digambarkan sebagai seseorang yang memiliki sifat malas, sombong, dan dengki. Sedangkan bawang putih memiliki sifat sebaliknya yaitu rendah hati, rajin, dan jujur. Bawang Putih tinggal bersama seorang Ibu tri yang memiliki sifat tidak jauh berbeda dengan Bawang Merah.
3. Keong Mas
Keong Mas merupakan dongeng yang berasal dari Jawa Timur. Dongeng ini bercerita tentang putri Kerajaan Daha bernama Candra Kirana yang menikah dengan pangeran tampan bernama Raden Inu Kertapati.
Namun Dewi Galuh yang iri terhadap Candra Kirana meminta seorang penyihir untuk mengubahnya menjadi keong emas. Cerita pun berlanjut dimana Candra Kirana dirawat oleh seorang nenek.
Di akhir cerita, sang pangeran yang mengetahui kabar tersebut berhasil bertemu dengan Candra Kirana.
4. Ande-Ande Lumut
Ande-Ande Lumut merupakan dongeng dari Jawa Timur yang menceritakan kisah Pangeran Raden Panji Asmarabangun. Dalam dongeng, sang pangeran kabur dari Kerajaan Kediri untuk mencari calon istrinya.
Ia pun mengubah namanya menjadi Ande-Ande Lumut. Kemudian, ia bertemu dengan Klenting kuning yang sebenarnya adalah Putri Sekarahu dari Kerajaan Jenggala.
5. Timun Mas
Dongeng populer berlakunya berasal dari Jawa Tengah yaitu Timun Mas. Diceritakan ada seorang gadis cantik yang lahir dari buah timun berwarna emas.
Timun mas in ditanam oleh seorang janda tua bernama Mbok Srini. Ia menanamnya setelah diberi petunjuk dari Raksasa di dalam mimpinya.
Raksasa tersebut memintanya menanam biji timun yang kelak akan melahirkan seorang anak gadis, Namun, setelah gadis itu tumbh dewasa, Mbok Srini harus memberikannya kembali sebagai santapan.
Namun pada akhirnya, Timun Mas berhasil selamat dari raksasa tersebut.
6. Malin Kundang
Dongen terakhir adalah Malin Kundang yang berasal dari Sumatera Barat. Dongeng ini menceritakan Malin Kundang yang merupakan anak dari seorang janda bernama Mande Rubayah dan berasal dari keluarga miskin.
Suatu hari, ia memutuskan pergi merantau dan berhasil menikah dengan gadis dari keluarga bangsawan, Namun rupanya Malin berbohong tentang identitasnya.
Ketika mereka tiba di kampung halaman Malin, mereka bertemu dengan sang ibu, Namun Malin yang terlanjur berbohong tak mau mengakui sang ibu, Pada akhirnya, sang ibu mengutuknua menjadi batu.