Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melakukan kunjungan resmi pertama ke luar negeri, yakni ke Indonesia sejak ia terpilih. Ia akan menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 8 – 9 Januari.
Kehadiran Anwar Ibrahim itu atas undangan Jokowi. “Ia (Anwar) dijadwalkan melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Indonesia,” demikian isi keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri Malaysia di Putrajaya, Sabtu (7/1).
Anwar Ibrahim akan didampingi oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kadir, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz, serta beberapa pejabat.
Pertemuan keduanya kabarnya akan digelar di Istana Bogor. Beberapa hal yang dibahas oleh Anwar Ibrahim dan Jokowi di antaranya:
- Meninjau kemajuan kerja sama bilateral
- Menjajaki potensi kerja sama baru
- Mempromosikan upaya bersama untuk mengatasi tantangan regional dan global
- Kerja sama ekonomi, termasuk potensi investasi Malaysia di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara
- Demarkasi darat dan batas laut
- Isu ketenagakerjaan dan perlindungan pekerja migran Indonesia
- Isu situasi di Myanmar
- Upaya bersama untuk mengatasi diskriminasi terhadap minyak sawit. Apalagi Malaysia dan Indonesia merupakan pengekspor terbesar dunia.
Anwar Ibrahim bersama Jokowi juga akan menyaksikan penyerahan 11 Letters of Interest (Lol) dari perusahaan Malaysia untuk berpartisipasi dalam pengembangan IKN Nusantara, oleh Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia kepada Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono.
Selain itu, ada delapan Nota Kesepahaman (MoU) antara sektor swasta Malaysia dan Indonesia akan ditandatangani di sela-sela kunjungan. Nilainya diperkirakan RM 1,16 miliar atau sekitar Rp 4,11 triliun.
Anwar Ibrahim juga dijadwalkan memberi kuliah umum tentang ‘Hubungan Strategis Malaysia – Indonesia’. Kemudian, menghadiri sesi pertemuan dengan diaspora Malaysia di Jakarta.
Pada 2021, Indonesia merupakan mitra dagang global terbesar ke-7 Malaysia dan ke-3 di ASEAN. Nilai perdagangannya RM 95,31 miliar atau sekitar Rp 337,81 triliun.
Untuk periode Januari - November 2022, Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ke-6 Malaysia secara global, dan mitra dagang terbesar ke-2 di ASEAN. Total perdagangan meningkat 41,7% menjadi RM 120,26 miliar atau sekitar Rp 427,44 triliun.