Masalah Pengangguran Jadi Tantangan Hadapi Periode Bonus Demografi

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Pekerja mempraktikkan pengelasan pada pipa tembaga AC di salah satu stan pelatihan kerja pada Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional di Jakarta, Jumat (28/10/2022).
Editor: Yuliawati
27/1/2023, 13.56 WIB

Angka pengangguran di Indonesia yang masih tinggi merupakan salah satu tantangan dalam menghadapi periode puncak bonus demografi pada 2030. Saat puncak demografi, usia kerja mendominasi proporsi penduduk Indonesia.

"Artinya Indonesia harus menyediakan peluang kerja sebanyak-banyaknya, dan meningkatkan kapasitas SDM agar lebih produktif dan lebih kompetitif," kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, dalam acara Unite For Education (UFE) Sustainability Forum ke-12 yang diselenggarakan oleh Permata Bank di Bogor, 25-27 Januari 2023.

Hingga Agustus 2022 jumlah pengangguran sebanyak 8,42 juta orang. "Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 5,86%,” kata Kiki.

Menurut Kiki, pendidikan vokasi menjadi solusi konkrit untuk mengatasi tantangan saat periode bonus demografi tersebut. Selain makin selaras dengan kebutuhan dunia industri, pendidikan vokasi dapat membuka lapangan kerja melalui kewirausahaan.

Setiap tahun ada 1,65 juta lulusan perguruan tinggi dan 1,8 juta lulusan tingkat SMA/SMK/MA yang tidak melanjutkan studi. Artinya, sebanyak 3,45 juta pencari kerja di Indonesia tiap tahunnya.

Indonesia membutuhkan jumlah tenaga kerja dan suplai kesempatan kerja yang besar. Pemerintah melalui pendidikan vokasi diproyeksikan dapat mengakselerasi kebutuhan baik sumber daya manusia (SDM) tenaga kerja maupun SDM wirausaha.

Halaman:
Reporter: Vika Azkiya Dihni