Kementerian Kesehatan menemukan tingkat imunitas masyarakat pada Januari 2023 terhadap penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 mencapai 99 persen. Angka ini naik tipis dibanding hasil Serosurvei pada Juli 2022 sebesar 98,5 persen.
"Dari hasil Serosurvei per Januari 2023 kami lihat proporsi penduduk dengan kadar imunitas dari penularan SARS-CoV-2 masih tinggi, sebesar 99 persen dari proporsi masyarakat," kata Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes RI Syarifah Liza Munira, dalam konferensi pers Serosurvei 2023 di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat.
Serosurvei dilakukan dengan melibatkan kalangan epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI). Kegiatan ini merupakan yang ketiga kali diselenggarakan pemerintah sejak Desember 2021.
Di luar tingkat imunitas yang, hal menarik dari temuan Serosurvei adalah kadar antibodi yang dimiliki masyarakat. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan atau BKPK Kemenkes mendata kadar antibodi masyarakat pada Januari 2023 mencapai 3.207 poin. Angka tersebut lebih besar 53 persen dari capaian Serosruvei per Juli 2022 sebanyak 2095 poin.
"Kadar antibodi tertinggi itu ada pada mereka yang sudah vaksinasi booster. Kemudian hal lain adalah mereka yang melengkapi status vaksinasinya dalam setahun ini antibodinya meningkat hampir tiga kali lipat," kata Liza Munira.
Secara rinci, peneliti mengambil darah dari 16.286 responden dalam serosurvei awal 2023 ini. Responden yang terlibat dalam serosurvei kali ini mencapai 94 persen dari total responden per Juli 2022 yang mencapai 17.315 responden.
Liza menyimpulkan hasil serosurvei per Januari 2023 adalah kondisi imunitas selama setahun terakhir baik. Akan tetapi, Liza tatap mendorong masyarakat untuk melengkapi status vaksinasi.
Dalam paparan konferensi pers, kadar antibodi orang yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap mencapai 3.046 poin. Sedangkan orang yang tidak menerima vaksinasi hanya memiliki kadar antibodi sejumlah 1.358 poin.
Adapun, kadar antibodi orang yang telah mendapatkan vaksinasi booster mencapai 5.259 poin. Rata-rata nasional kadar antibodi masyarakat yang terus meningkatkan status vaksinasinya adalah 4.294 poin, sedangkan yang tidak melanjutkan status vaksinasinya hanya 1.565 poin.
Lebih jauh Liza menyampaikan kadar antibodi tertinggi berdasr serosurvei per Januari 2023 dimiliki oleh masyarakat yang telah menerima booster. Oleh karena itu, Liza mengimbau masyarakat untuk melengkapi dan meningkatkan status vaksinasinya.
Di sisi lain, Liza belum dapat menentukan kadar minimal antibodi yang dimiliki masyarakat agar terhindar dari Covid-19. Liza menekankan vaksin hanya berguna untuk menurunkan tingkat keparahan jika terkena Covid-19.
Berdasarkan hasil serosurvei Januari 2023, masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi booster bertambah per Januari 2023 menjadi 27,7 persen dari posisi per Juli 2022 sebanyak 22,8 persen. Selain itu, besaran masyarakat yang belum mendapatkan vaksin menurun dari 17,7 persen menjadi 17,2 persen.