Survei: Suara Anies Turun Naik Jelang PIlpres, Partai Apa Diuntungkan?

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) menyapa peserta saat Diskusi Kebangsaan Demi Indonesia di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).
Penulis: Ira Guslina Sufa
22/2/2023, 10.04 WIB

Elektabilitas Anies Baswedan masih naik turun di mata publik. Berdasarkan survei terbaru yang dirilis Litbang Kompas, pada Januari 2022 suara Anies berada di urutan ketiga dengan suara 13,1%. Perolehan suara mantan Gubernur DKI Jakarta itu turun bila dibanding survei yang sama pada Oktober 2022 dengan suara 16,5%. 

Merujuk survei yang dilakukan Litbang Kompas dalam setahun terakhir, dukungan terhadap Anies memang naik turun. Pada Januari 2022 Anies mengantongi dukungan 14,2%. Suara mantan Menteri Pendidikan itu turun pada survei Juni 2022 menjadi 12,65%. 

Bila dilihat dari sebaran pemilih partai, dukungan untuk Anies hanya naik signifikan dari pemilih Partai Nasdem. Dukungan untuk Anies dari pemilih Nasdem naik yang semula kurang dari 20% pada Oktober 2022 menjadi lebih dari 40% pada Januari 2023. 

Di sisi lain dukungan terhadap Anies dari dua partai pendukung lainnya yaitu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera justru mengalami penurunan. Survei menunjukkan dukungan dari pemilih PKS turun dari 52,7% pada Oktober 2022 menjadi 48,3% pada Januari 2022. Sedangkan dari pemilih Demokrat, dukungan terhadap Anies berkurang dari di atas 20% pada Oktober 2022 menjadi kurang dari 20% pada Januari 2023. 

Nasdem Diuntungkan Deklarasi Anies

Dari segi partai, deklarasi dukungan terhadap Anies pada pilpres dipandang tak berdampak kepada semua partai pendukung. Survei Kompas menunjukkan hanya Partai Nasdem yang mengalami peningkatan suara signifikan setelah pencalonan Anies Baswedan. 

"Elektabilitas Nasdem sebesar 7,3% atau naik 3 persen dari survei sebelumnya di angka 4,3%," kata tim Litbang Kompas seperti dikutip Rabu (22/2). 

Dalam catatan tim Kompas, dua partai lain yang mengusung Anies mengalami penurunan elektabilitas yakni Demokrat dan PKS. Demokrat memperoleh elektabilitas 8,7%. Jumlah itu turun 5,3% dari 14% pada survei sebelumnya. Kemudian PKS dari 6,3% menjadi 4,8%.

Survei Litbang Kompas juga mencatat elektabilitas PDI Perjuangan berada di angka 22,9 persen. Elektabilitas partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu meningkat 1,8 persen dibandingkan survei yang sama pada Oktober 2022.

Kemudian Partai Gerindra memperoleh elektabilitas 14,3%. Angka itu menurun 1,9% saat jajak pendapat Oktober 2022, yaitu sebesar 16,2%. Selanjutnya ada Partai Golkar memiliki elektabilitas 9%, naik 1,9% dibandingkan survei sebelumnya yaitu 7,9%.

Adapun elektabilitas Partai lainnya yaitu PKB 6,1%, Perindo 4,1%, PPP 2,3%, PAN 1,6%, Hanura 0,5%, PBB 0,5%, PSI 0,5%. Sementara responden memilih partai lainnya 0,5 persen dan tidak tidak tahu/rahasia 16,8%.

Survei berlangsung 25 Januari hingga 4 Februari 2023, dengan melibatkan 1.202 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Sampel dipilih secara acak dengan metode sistematis bertingkat, dan survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Survei menggunakan metode tersebut, jajak pendapat memiliki tingkat kepercayaan 95%, serta margin of error kurang lebih 2,83%.

Reporter: Antara