Kementan Temukan Kasus Flu Burung di Peternakan Komersial Bebek Peking

ANTARA FOTO/REUTERS/Pavel Mikheyev/WSJ/dj
Pavel Mikheyev Penjaga kebun binatang memvaksinasi angsa berkepala batang di kebun binatang setelah Kazakhstan melaporkan beberapa wabah flu burung yang sangat patogen di negara tersebut, di Almaty, Kazakhstan, Kamis (24/9/2020). Gambar diambil 24 September 2020.
25/2/2023, 10.15 WIB

Surat Edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian No.16183/PK.320/F/01/2023 pada 16 Januari 2023, mengidentifikasi positif virus H5N1 clade 2.3.4.4b melalui uji PCR dan sekuencing, di peternakan komersial bebek peking yang tidak divaksin di Kalimantan Selatan. Mei 2022.

"Perlunya peningkatan kewaspadaan dalam monitoring virus Influenza," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, Nasrullah dalam surat edaran yang diperoleh Katadata.co.id.

Dalam surat edaran tentang peningkatan kewaspadaan Highly Pathogenic Avian Influenza atau HPAI subtipe H5N1 tersebut, Kementan juga menyebutkan adanya kenaikan wabah HPAI H5N1 clade 2.3.4.4b dan clade 2.3.2.1c di dunia.

Selain itu, laporan iSIKHNAS sindrom prioritas mati meningkat unggas (MMU) mengindikasikan terjadinya peningkatan kematian unggas air, seperti bebek dan itik selama periode April-November 2022. 

"Hal ini berpotensi menyebabkan wabah, yang dapat menyebar dengan cepat dan menimbulkan kerugian bagi industri unggas," ujar Nasrullah.

Untuk itu, kementan mengimbau adanya peningkatan kewaspadaan dalam monitoring dan tindakan antisipatif untuk mencegah penyebaran virus flu burung di wilayah Republik Indonesia. Selain itu, diperlukan juga rencana kontigensi sebagai upaya kesegiaan terhadap munculnya virus tersebut. 

Melansir surat edaran Kemenkes No: PV.03.01/C/824/2023 terkait kewaspadaan kejadian luar biasa Flu Burung (H5N1) clade baru 2.3.4.4b pada Jumat (24/2), perkembangan situasi penyebaran Virus Influenza A (H5N1) clade 2.3.4.4b saat ini tengah mendapat perhatian banyak pihak. 

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menyatakan Amerika, Eropa dan Asia terutama China dan Jepang sedang mewabah Highly Pathogenic Avian Influenza atau HPAI untuk subtipe H5N1 clade baru 2.3.4.4b.

Sementara itu, berdasarkan hasil Risk Assessment Virus Influenza A (H5N1) clade 2.3.4.4b yang dilakukan oleh WHO menyatakan risiko infeksi pada manusia masih rendah.

Sejauh ini, belum ada laporan yang menyatakan penularan dari manusia ke manusia secara berkelanjutan. Meskipun begitu, terdapat peningkatan perpindahan atau spill over virus, dari burung liar ke beberapa spesies mamalia di beberapa negara seperti Eropa dan Amerika Utara. Terdapat prevalensi virus yang tinggi pada populasi unggas wilayah tersebut.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris atau UKHSA juga memperingatkan bahwa akuisisi mutasi yang cepat dan konsisten pada mamalia, dapat menjadi petunjuk bahwa virus tersebut memiliki kecenderungan untuk menjadi infeksi zoonosis. Artinya, virus flu burung tersebut berpotensi untuk menyebar ke manusia.

Sebelumnya, periode Januari-April 2022 wabah flu burung telah menyebar ke lebih dari 30 negara bagian Amerika Serikat. Wabah tersebut dilaporkan telah mematikan lebih dari 20 juta ekor ayam dan kalkun di peternakan komersial setempat.

Reuters melaporkan Departemen Pertanian AS atau USDA tengah merencanakan vaksinasi untuk melindungi unggas dari risiko fatal akibat flu burung. Pada 2020, AS tercatat sebagai negara penghasil daging ayam terbesar di dunia. AS juga tercatat sebagai pengekspor daging unggas terbesar kedua, setelah Brasil.